Show simple item record

dc.contributor.advisorFuah, Asnath Maria
dc.contributor.advisorPriyanto, Rudy
dc.contributor.authorReonald, Novel
dc.date.accessioned2023-10-31T23:34:15Z
dc.date.available2023-10-31T23:34:15Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129399
dc.description.abstractPengembangan petemakan di Kecamatan Samboja dan Kecamatan Kota Bangun dapat dilakukan dengan memberdayakan sumber daya lokal yang ada di wilayah potensial secara optimal dan terpadu. Pengamatan dan analisis perlu dilakukan terhadap potensi dan faktor pendukung yang ada meliputi keadaan fisik (lahan, pakan, lingkungan), biologis teknis (ternaknya) dan sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi pengembangan sapi potong di Kecamatan Samboja (50 m dpl) dan Kecamatan Kota Bangun (500 m dpl), Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengarnatan langsung ke peternak an rakyat. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer meliputi data peternak, jumlah temak, sistem pemeliharaan, produksi pertanian dan produktivitas sapi potong, yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan peternak menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Dinas Petemakan, Dinas Pertanian dan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kecamatan. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Pemetaan Potensi wilayah menggunakan metode yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Petemakan (Direktorat Jenderal Petemakan, 1985). Strategi pengembangan ternak ruminansia diperoleh berdasarkan hasil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat). Hasil studi menunjukkan bahwa Kecamatan Samboja dan Kecamatan Kota Bangun memiliki potensi untuk pengembangan temak sapi potong. Kapasitas tampung ternak ruminansia di Kecamatan Kota Bangun yaitu 31.615,86 ST dan di Kecamatan Samboja adalah 31.177,40 ST. PopuJasi temak ruminansia berturut-turut sebesar 2.188,24 ST dan 2.503,06 ST; sehingga kedua kecamatan masih dapat menampung temak ruminansia sebesar 29.427,62 ST dan 28.674,34 ST. Faktor lingkungan meliputi sistem penggunaan tanah, motivasi petemak, jenis Hijauan Makanan Temak (HMT) di masing-masing kecamatan cukup mendukung pengembangan temak sapi potong. Namun, perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memudahkan pemasaran temak. Strategi yang dirumuskan untuk pengembangan temak sapi potong di Kabupaten Kutai Kertanegara meliputi peningkatan peran Pemerintah Daerah dengan menetapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan temak sapi potong, penerapan manajemen pemeliharaan intensif, pemanfaatan HMT unggul dan konsentrat serta limbah penanian, pengadaan pasar hewan, dan pembatasan pengeluaran ternak produktif keluar Kalimantan Timur.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSapi potongid
dc.titlePotensi Ternak Sapi Potong di Kecamatan Samboja dan Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordKabupaten Kutai Kertanegaraid
dc.subject.keywordmanajemen pemeliharaanid
dc.subject.keywordpotensiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record