dc.description.abstract | Usaha budidaya jangkrik Cendawang perlu dilakukan mengingat selama ini
telah dilakukan penangkapan dari alam sehingga dalam jangka panjang dapat
merusak keseimbangan ekosistem. Aspek budidaya yang penting diketahui adalah
teknik perkembangbiakan atau reproduksi. Kendala yang sering dihadapi oleh
petemak dalam proses budidaya jangkrik ini adalah fase instar yang lebih lama
sampai imago. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang
performa reproduksi jangkrik Cendawang pada pemberian substitusi konsentrat
dengan daun singkong dan daun pepaya
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2003, di
Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan (NRSH), Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogar. Materi yang digunakan adalah jangkrik Cendawang setelah
berumur 70 hari sebanyak 180 ekor terdiri atas 150 ekor betina dan 30 ekor jantan,
dengan tiga perlakuan yaitu (1) konsentrat sebagai kontrol, (2) daun singkong
ditambah konsentrat dan (3) daun pepaya ditambah konsentrat. Pemberian substitusi
dilakukan secara bertahap yaitu 40%, 60%, 80% dan 100% dilakukan selama 10 hari.
Konsentrat yang digunakan adalah pakan broiler dengan kadar protein 20% produksi
PT Charoen Pokphand. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan
acak lengkap (RAL) dengan analisis ragam (ANOV A), perlakuan yang berbeda
dilanjutkan dengan uji Tukey's.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa substitusi yang dilakukan
menurunkan produksi telur perekor perhari dan total produksi telur per ekor,
sedangkan lama penetasan, daya tetas dan mortalitas tetua tidak berbeda. Jangkrik
lebih menyukai daun singkong daripada daun pepaya yang ditunjukkan dengan
konsumsi bahan kering yang lebih tinggi. Suhu dan kelembaban ruang penelitian
berada pada kisaran normal kehidupan jangkrik. Substitusi konsentrat dengan daun
singkong dan daun pepaya menurunkan performa reproduksi jangkrik Cendawang. | id |