Performa, Produksi telur ayam persilangan antara pelung dengan merawang pada 10 minggu produksi
View/ Open
Date
2004Author
Sari, Triana
Darwati, Sri
Martojo, Harimurti
Metadata
Show full item recordAbstract
Ayam Pelung berasal dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Ayam Pelung jantan dewasa memiliki badan yang besar, kokoh dan kompak sedangkan ayam Pelung betina memiliki badan yang lebih kecil dari jantan dan berdaya produksi telur rendah.
Ayam Merawang pertama kali dibudidayakan di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Propinsi Bangka Belitung. Ayam Merawang jantan memiliki badan besar dan tegap sedangkan ayam Merawang betina lebih kecil dan kompak. Ayam Merawang merupakan ayam petelur yang produktif dan pedaging yang baik atau lebih dikenal sebagai ayam tipe dwiguna. Persilangan antara ayam Pelung X Merawang diharapkan dapat menghasilkan ternak ayam tipe dwiguna yang lebih unggul dari tetuanya.
Produksi telur ayam buras lebih rendah dibandingkan produksi telur ayam ras. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan produksi telur ayam buras, salah satunya adalah dengan melakukan persilangan dan perbaikan manajemen pemeliharaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa produksi telur ayam persilangan Pelung jantan dengan Merawang betina dan Merawang jantan dengan Pelung betina pada 10 minggu produksi yang dilaksanakan selama 10 minggu dihitung mulai dari ayam bertelur pertama kali. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratorium Lapangan Blok A Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam betina persilangan Pelung X Merawang (PM) sebanyak 21 ekor dan Merawang X Pelung (MP) sebanyak 6 ekor berumur 22 minggu. Peubah yang diukur yaitu persentase hen day, clutch, bobot telur, indeks telur, warna telur, berat kuning telur, berat putih telur, konsumsi pakan, konversi pakan. Data yang diperoleh dibahas secara deskriptif dengan analisis statistik sebaran t-student.
Periode bertelur untuk ayam PM dan MP selama penelitian masing-masing tiga periode. Hen day PM dan MP memiliki rataan 24,90% dan 21,90%. Rataan clutch ayam PM selama tiga periode berturut-turut per periode sebesar 1,47 ± 0,57; 1,57 + 0,65; 1,30 0,46 butir, dan ayam MP 1,38 0,40; 1,54 0,42; 1,46 ± 0,32 butir. Hasil analisis uji t student produksi telur setiap periode menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Rataan produksi telur ayam PM tiap periode berturut-turut adalah 7,62; 7,44 dan 5,73. Produksi telur ayam MP 7,17; 6,00 dan 6,00 butir/ekor. Lama periode bertelur menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada setiap periode bertelur antara ayam PM dengan ayam MP. Rataan lama periode bertelur 12,40; 17,10 dan 13,00 hari untuk ayam PM dan untuk ayam MP adalah sebesar 16,8; 27,6 dan 11,25 hari.