dc.description.abstract | Peningkatan populasi dan produktivitas temak diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat akan protein, khususnya protein hewani. Hal tersebut
dapat dicapai, salah satunya dengan perbaikan mutu pakan melalui penambahan
ragi tape kedalam pakan tikus putih (Rattus norvegicus) yang hasilnya dapat
diterapkan terhadap ternak monogastrik.
Perbaikan mutu pakan dapat dilakukan dengan penambahan kultur murni
Saccharomyces cerevesiae dalam pakan yang dapat meningkatkan produktivitas
hewan piaraan. Banyak penelitian yang melaporkan, bahwa pada dinding sel
Saccharomyces cerevesiae terdapat Mannan Oligo-Saccharida (MOS) yang
berfungsi mengikat bakteri patogen didalam usus dan mengatur sistem kekebalan
tubuh. Hal ini menyebabkan usus dapat menjalankan fungsinya dengan baik,
sehingga hewan piaraan dapat mencapai produktivitas yang optimal.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 31 Desember 2003 sampai 7 April 2004
di Laboratorium Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Departemen Ilmu Produksi
Ternak, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor. Tikus yang digunakan
masing-masing 20 ekor betina dan jantan dewasa.
Ragi tape merupakan bahan makanan yang mengandung beberapa jenis
khamir diantaranya adalah Saccharomyces cerevesiae, oleh karena itu ragi tape
dapat ditambahkan kedalam pakan, dan akan memperbaiki mutu pakan tersebut.
Selain itu ragi tape mudah didapat di pasaran dengan harga yang murah dan bahan
makanan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Tikus putih (Rattus norvegicus) merupakan hewan laboratorium yang
memiliki karakteristik reproduksi yang baik, jinak, telah dikenal baik, dan mudah
dipelihara, sehingga sangat cocok digunakan untuk berbagai penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ragi tape
dengan konsentrasi yang berbeda dalam pakan terhadap sifat reproduksi tikus
putih (Rclltus norvegicus).
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
acak lengkap dengan empat taraf perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan terdiri
dari pemberian ragi tape dalam pakan dengan konsentrasi 0 kg; 0,25 kg; 0,5 kg
dan 0,75 kg dalam 50 kg pakan komersial. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa
rataan bobot lahir, litter size lahir, pertambahan bobot badan anak pra-sapih per
hari, bobot sapih (umur 21 hari), mortalitas anak, dan fitter size sapih masingmasing
adalah 5,79 g; 8,7 ekor; 0,83 g/hari; 22,97 g; 16,62%; 80,54%. Hasil
analisis ragam menunjukkan, bahwa penambahan ragi tape dalam pakan dengan
konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap bobot lahir, litter size
lahir, tetapi sangat nyata (P<0,0 1) meningkatkan pertambahan bobot badan anak
pra-sapih per hari, bobot sapih (umur 21 hari), mortalitas anak, dan litter size
sapih. | id |