Kajian pengemasan dan penyimpanan sop daun torbangun(Coleus amboinicus Lour) sebagai makanan tambahan pelancar produksi air susu ibu (ASI)
View/ Open
Date
2007Author
Fitriah, Nur Faizah
Warsiki, Endang
Damanik, M.Rizal M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Kaum ibu di Indonesia mengenal beberapa jenis tanaman yang dipercaya
dapat menambah produksi ASI (laktagogum) seperti daun katuk dan daun pepaya.
Torbangun (Coleus amboinicus Lour) merupakan salah satu tanaman obat yang
dipercaya masyarakat suku Batak untuk menambah produksi Air Susu Ibu (ASI)
serta memulihkan tenaga pasca melahirkan. Sop daun Torbangun umumnya
dikonsumsi dalam bentuk sop bersantan. Produk ini sangat prospektif untuk
dipasarkan, namun kandungan santan pada sop daun Torbangun menjadikan
produk ini rentan terhadap kerusakan seperti ketengikan dan kerusakan
mikrobiologis. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian mengenai teknik pengemasan
dan penyimpanan bagi produk sop daun Torbangun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan berbagai jenis kemasan
dan kondisi penyimpanan untuk memperpanjang umur simpan sop daun
Torbangun. Tujuan khusus penelitian adalah untuk memperoleh jenis kemasan
terbaik untuk sop daun Torbangun, mengetahui kondisi penyimpanan yang paling
sesuai untuk sop daun Torbangun serta mengetahui penurunan mutu sop daun
Torbangun selama penyimpanan. Selain itu dari penelitian ini dapat diketahui
umur simpan produk tanpa penambahan bahan pengawet.
Penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan
penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan, dilakukan penentuan umur simpan
sop daun Torbangun dan analisa proksimat awal untuk mengetahui karakteristik
produk. Perlakuan dalam penelitian ini adalah jenis pengemasan dan suhu serta
lama penyimpanan. Kemasan yang digunakan terdiri dari gelas, plastik LDPE dan
plastik microwavable (CPET) dengan suhu penyimpanan dingin (3-5oC dan 12-
15oC) dan suhu ruang (27-30oC). Sop daun Torbangun disimpan selama 8 hari
untuk penyimpanan suhu dingin dan 2 hari untuk penyimpanan suhu ruang
berdasarkan hasil dari penelitian pendahuluan. Penelitian utama dilakukan
sebanyak 2 kali ulangan. Analisis mutu yang dilakukan meliputi pengujian
ketengikan (Bilangan Thiobarbituric Acid), uji mikrobiologi (Total Plate Count),
derajat keasaman (pH) dan Total Asam Tertitrasi (TAT).
Sebelum penyimpanan, dilakukan analisa untuk mengetahui perubahan yang
terjadi selama penyimpanan. Hasil analisa proksimat menunjukkan bahwa sop
daun Torbangun memiliki kadar lemak yang cukup tinggi yaitu memiliki kadar air
sebesar 84,43235 %, kadar karbohidrat sebesar 7,6683%, kadar protein sebesar
3,83975%, kadar lemak sebesar 3,1591, dan kadar abu sebesar 0,90055%...