dc.contributor.advisor | Sumarti, Titik | |
dc.contributor.author | Majidi, Attila | |
dc.date.accessioned | 2023-10-27T01:13:05Z | |
dc.date.available | 2023-10-27T01:13:05Z | |
dc.date.issued | 1998 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128804 | |
dc.description.abstract | Meningkatnya ketidaksesuaian antara besarnya penawaran tenaga kerja dan dilain pihak kecilnya
kesempatan kerja yang dapat diciptakan oleh pembangunan ekonomi, terefleksi dengan membengkaknya angka pengangguran terbuka maupun setengah pengangguran. Sektor informal berkembang sebagai kompensasi dan pilihan sempitnya lapangan kerja yang menampung angkatan kerja muda pada sektor formal.
Peningkatan jumlah angkatan kerja tampak menonjol terjadi di daerah perkotaan. Pada umumnya yang datang ke kota adalah penduduk yang berusia muda. Sektor Jasa yang berorientasi konsumen (consumens orientied tertiery) merupakan sektor ekonomi yang menampung tenaga kerja paling besar di kota-kota Indonesia. Meningkatnya sektor Jasa di perkotaan karena banyaknya pekerja sektor informal di sektor Jasa tersebut.
Pada masyarakat Minangkabau terdapat faktor sosial yang mendorong untuk melakukan migrasi
(merantau), sebagai akibat dari kedudukan laki-laki dalam struktur sosial masyarakat. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
dc.subject.ddc | Agricultural Economics | id |
dc.subject.ddc | Income | id |
dc.title | Hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat integrasi ekspresi dalam keluarga pemuda migran pekerja sektor informal di kota: Kasus pemuda Migran pedagang kaki lima etnis Minangkabau di Pasar Tanah Abang DKI Jakarta | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |