Show simple item record

dc.contributor.advisorRahmawati, Siti
dc.contributor.authorVolikasari, Risa Dewi
dc.date.accessioned2023-10-26T09:06:25Z
dc.date.available2023-10-26T09:06:25Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128664
dc.description.abstractDi Indonesia, sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang dapat menunjang perekonomian Indonesia. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2005 mencapai US$ 2880,2 juta (Badan Pusat Statistik, 2006). Salah satu subsektor pertanian yang mempunyai peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia adalah perkebunan. Tanaman teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peranan cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Teh menjadi bagian dari komoditas ekspor non migas Indonesia penyumbang devisa negara selain kelapa sawit, karet, kopi dan lada Pada tahun 2005, pemasukan devisa dari komoditas teh mencapai US$ 122 juta (BPS, 2006) Hal ini dikarenakan teh merupakan salah satu komoditas ekspor yang relatif bisa bertahan di era krisis. Namun perkembangan ekspor teh Indonesia cukup berfluktuasi Pada tahun 2005, ekspor teh Indonesia menduduki peringkat ke lima yang mencapai 102.294 ton dengan nilai ekspor US$ 121,5 juta (International Tea Committe, 2006). Hal ini masih rendah di bandingkan dengan empat negara lain seperti India, China, Sri Lanka dan Kenya yang merupakan penghasil teh terbesar di dunia. Hal ini terkait dengan adanya over cupply pasokan teh dunia sebesar 0,2 juta ton per tahun di mana jumlah produksi teh dunia mencapai 3,5 juta ton per tahun sementara konsumsi teh dhia hanya 3,3 juta ton per tahun, sementara produk teh Indonesia 94 persen diekspor dalam bentuk curah (TTC, 2006). Kondisi tersebut membuat harga ekspor teh Indonesia melemah di pasar dunia Hal inilah yang membuat negara-negara produsen teh semakin bersaing dalam merebut pangsa pasar ekspor teh dunia. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bagaimana perkembangan perekonomian teh Indonesia dan pelelangan ekspor teh Indonesia serta faktor- faktor apa yang mempengaruhi ekspor teh Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 1983 sampai 2005 yang diperoleh dari berbagai sumber seperi Badan Pusat Statistik (BPS), Asosiasi Teh Indonesia (ATT), Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian, Bank Indonesia (BI) dan Kantor Pemasaran Bersama (KPB). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data harga teh domestik (PDT), harga ekspor teh Indonesia FOB (PDU), harga ekspor kopi Indonesia (PKU), produksi teh Indonesia (PRT), nilai mkar (ER), variabel curah hujan (CH) dan variabel dummy yaitu kondisi sebelum dan sesudah krisis moneter. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif. Penggunaan metode deskriptif untuk menggambarkan perkembangan perekonomian teh Indonesia dan pelelangan untuk ekspor teh Indonesia Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor teh Indonesia, yaitu dengan melakukan analisis jangka panjang menggunakan persamaan kointegrasi dan analisis jangka pendek menggunakan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan luas areal perkebunan teh di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir dari tahun 1995-2004 cenderung mengalami sedikit penurunan yakni berkisar 0,6 persen, sedangkan perkembangan produksi teh Indonesia selama periode 1995-2004 cenderung mengalami peningkatan sebesar 1,2 persen Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan pada produktivitas perkebunan teh Indonesia. Sementara perkembangan ekspor teh Indonesia pun mengalami fluktuatif Rata-rata pertumbuhan volume ekspor teh Indonesia selama periode tahun 1996-2004 mencapai 1,6 persen. Perdagangan ekspor teh di pasar internasional dikenal dengan melalui pelelangan Dalam jangka panjang menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ekspor teh Indonesia pada taraf nyata sepuluh persen adalah harga teh domestik, harga ekspor kopi Indonesia dan nilai tukar. Dalam jangka pendek menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ekspor teh Indonesia pada taraf nyata sepuluh persen adalah harga teh domestik, harga ekspor kopi Indonesia, produksi teh Indonesia dan nilai tukar. Harga ekspor teh Indonesia FOB terhadap ekspor teh Indonesia baik dalam jangka pendek dan jangka panjang ndak berpengaruh secara signifikan pada tingkat kepercayaan sepuluh persen Curah hujan terhadap ekspor teb Indonesia baik dalam jangka pendek dan jangka panjang tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat kepercayaan sepuluh persen. Hal ini dikarenakan, curah hujan dalam penelitian ini digunakan sebagai proksi dari variabel yang dapat menjelaskan faktor-faktor non ekonomi yang juga sangat berpengaruh terhadap ekspor teh Indonesia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcManagementid
dc.titleFormulasi strategi organisasi bidang pemetaan dasar kedirgantaraan Bakosurtanalid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordManajemen stratejikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record