Analisis kesenjangan pengetahuan (knowledge gap) antara manajer dan karyawan Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU)
View/ Open
Date
2010Author
Wahyuni, Annisa Sari
Sukmawati, Anggraini
Syafitri, Utami Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Sejalan dengan perkembangannya, KPSBU termasuk kedalam organisasi
yang memiliki bidang usaha. Sebagai organisasi yang telah tumbuh dan
berkembang, KPSBU terus meningkatkan kemampuan SDM yang dimiliki untuk
menghadapi kuatnya persaingan. Oleh karena itu, KPSBU harus mampu
mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki melalui pengembangan SDM.
Agar dapat meningkatkan nilai tambah. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan SDM adalah adanya kesenjangan pengetahuan yang dimiliki
karyawan, KPSBU mampu menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kualitas SDM.
Adapun tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sumber-sumber
yang ada pada KPSBU, menganalisis pengetahuan yang diharapkan oleh KPSBU
untuk dimiliki oleh karyawan dan menganalisis adanya kesenjangan pengetahuan
pada KPSBU antara karyawan dan manajer. Penelitian ini menggunakan Analisis
Pengetahuan Model KM Zack seperti yang digunakan Setiarso (2008). Analisis
tersebut dilakukan untuk mendokumentasikan posisi pengetahuan organisasi saat
ini dan menganalisisnya dengan berdasarkan apa yang harus diketahui oleh
organisasi. Dengan menganalisis Kesenjangan Pengetahuan (K-GAP).
Sumber pengetahuan KPSBU terdiri dari tiga sumber yaitu kompetensi
karyawan, struktur internal dan struktur eksternal. Pengetahuan yang diharapkan
KPSBU untuk dikuasai oleh karyawan dan manajer adalah visi bersama,
pengelolaan percakapan, mobilisasi penggerak pengetahuan, penyediaan
lingkungan yang kondusif, penyebaran pengetahuan internal, pengetahuan
perusahaan dan kreasi pengetahuan.
Terdapat kesenjangan pengetahuan antara tingkat kepentingan
pengetahuan dengan tingkat penguasaan pengetahuan di KPSBU. Masih ada
keahlian/keterampilan karyawan yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh
KPSBU. Hal ini disebabkan karena karyawan belum diberi kesempatan secara
optimal untuk mengembangkan keahlian yang mereka miliki. Dari hasil
pengelolaan data dapat dilihat bahwa pengetahuan mengenai visi bersama
memiliki nilai K-Gap tertinggi yaitu 0,646. Artinya Pengetahuan visi bersama
memiliki tingkat kepentingan yang tinggi tetapi karyawan memiliki tingkat
penguasaaan yang rendah. Terendah dari hasil pengelolaan data KPSBU yaitu
penyediaan lingkungan yang kondusif dengan nilai -0,521 yang artinya memiliki
tingkat kepentingan yang rendah dan karyawan memiliki tingkat penguasaan yang
tinggi.
Collections
- UT - Management [3374]