Show simple item record

dc.contributor.advisorMansjoer, Sri Supraptini
dc.contributor.advisorJakaria
dc.contributor.authorRukonah, Lina Siti
dc.date.accessioned2023-10-25T12:41:09Z
dc.date.available2023-10-25T12:41:09Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128490
dc.description.abstractAyam Kampung memegang peranan penting dalam menyediakan bahan pangan protein hewani serta dapat menambah pendapatan peternak. Ayam Kampung banyak dipelihara oleh peternak di pedesaan secara tradisional, pemeliharaan tidak dilakukan secara khusus dan pengelolaan kurang diperhatikan, sehingga produktivitasnya rendah. Upaya untuk meningkatkan produktivitas bisa dilakukan dengan peningkatan mutu genetis diantaranya dengan jalan seleksi ternak yang memiliki kemampuan produksi yang tinggi untuk dijadikan bibit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai upaya seleksi bibit ternak ayam Kampung di tiga desa di Kabupaten Cianjur yang memiliki bioklimat yang berbeda, yaitu Desa Selajambe, Mangunkerta dan Galudra dengan ketinggian tempat masing-masing 300, 900 dan 1200 m diatas permukaan laut (dpl). Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk upaya peningkatan produktivitas ternak ayam Kampung di pedesaan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dari peternak ayam Kampung di tiga desa penelitian, meliputi identitas peternak, jumlah dan motivasi beternak ayam Kampung serta kendala yang dihadapi. sistem pemeliharaan, pelaksanaan seleksi yang dilakukan oleh petemak berupa kriteria seleksi ternak yang dijadikan bibit. Data ukuran tubuh ayam kelompok anak (1 hari-2 bulan), muda (2-6 bulan) dan dewasa (lebih dari enam bulan) berupa bobot badan, panjang cakar (shank), panjang betis (tibia), panjang paha (paha), lingkar dada dan lingkar shank serta ukuran telur (panjang dan lebar telur). Data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan geografis, penggunaan lahan, kependudukan, tingkat pendidikan dan mata pencaharian, Data identitas peternak dan data sekunder dianalisis secara deskriptif. Data bobot badan ayam dianalisis dengan analisis ragam searah, uji korelasi digunakan untuk menganalisis keeratan hubungan ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan. Pendugaan kemajuan seleksi dihitung dengan rumus kemajuan seleksi menurut Dalton (1981). Hasil penelitian menunjukkan rerata umur responden di tiga desa berada dalam usia produktif (15-55 tahun). Pendidikan yang dicapai peternak sebagian besar tingkat Sekolah Dasar (SD), mata pencaharian utama pada umumnya sebagai petani, sedangkan betemak merupakan usaha sambilan. Pelaksanaan seleksi oleh petani peternak di Desa Selajambe, Mangunkerta dan Galudra baik untuk calon pejantan atau calon induk umumnya berdasarkan pertimbangan fisik yang mengutamakan konformasi tubuh, ternak yang memiliki tubuh besar itulah yang dipilih. Kriteria lain untuk pejantan adalah memiliki kepala besar, jengger besar, paruh melengkung, bulu mengkilap, kaki kuat, ekor melengkung dan tingkah laku gesit. Untuk calon induk memiliki kepala kecil, jengger merah, paruh pendek, bulu bersih, shank ramping, ekor panjang dan tingkah laku aktif.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAnimal Production Technologyid
dc.titleUpaya seleksi bibit ayam kampung di pedesaanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordchickenid
dc.subject.keywordselectionid
dc.subject.keywordbioclimateid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record