Pendugaan populasi monyet ekor panjang di stasiun penangjaran PSSP LP-IPB Pulau Tinjil
View/ Open
Date
2003Author
Zandos, Fatwi
Mansjoer, Sri Supraptini
Gunarto, Moses
Metadata
Show full item recordAbstract
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan hewan coba yang sering dipakai dalam penelitian bidang kedokteran, biomedis, luar angkasa dan senjata kimia atau biologi. Hal tersebut dilakukan, karena monyet ekor panjang memiliki kedekatan sifat anatomis dan fisiologis dengan manusia, sehingga permintaan terhadap satwa ini selalu ada dan cenderung meningkat.
Sistem penangkaran monyet ekor panjang merupakan salah satu cara untuk memenuhi permintaan tersebut. Sistem ini selain dapat menyediakan monyet sesuai dengan permintaan konsumen, juga dinilai mampu mencegah penurunan populasi monyet akibat penangkapan langsung dari hutan. Manajemen populasi dalam suatu penangkaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk menduga ukuran dan pertumbuhan populasi monyet ckor panjang di Stasiun Penangkaran Satwa Primata, Pulau Tinjil, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten. Pendugaan populasi ini dilakukan melalui metode kombinasi ratio estimation (estimasi rasio) dan line transect sampling (contoh transek-garis).
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ukuran populasi monyet ekor panjang di Stasiun Penangkaran Pusat Studi Satwa Primata, Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor (PSSP LP-IPB), Pulau Tinjil sebesar 2.204 ekor dengan kerapatan individu 3,67 ekor/ha. Kisaran ukuran populasi pada tingkat kepercayan 95% antara 2.111-2.297 ekor dengan laju pertumbuhan 8,8% per tahun. Perubahan populasi yang terjadi di penangkaran ini masih lebih banyak dipengaruhi oleh pemanenan yang dilakukan daripada kondisi habitatnya.
Kondisi habitat di Pulau Tinjil masih mendukung untuk pertumbuhan populasi monyet ekor panjang. Populasi cenderung untuk berkembang walaupun dilakukan pemanenan dengan rerata 7,14% setiap tahunnya.