Show simple item record

dc.contributor.advisorMoesa, Zulfikar
dc.contributor.advisorRahayu, Iman
dc.contributor.authorYusnawati, Elly
dc.date.accessioned2023-10-25T11:24:42Z
dc.date.available2023-10-25T11:24:42Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128384
dc.description.abstractMemasuki era perdagangan bebas, membuka peluang pasar domestik yang besar untuk input dan output peternakan sehingga perusahaan peternakan domestik dapat bersaing dengan perusahaan asing. Namun ketika terjadi krisis ekonomi banyak. perusahaan peternakan yang menutup usahanya. Untuk melestarikan usaha tersebut diperlukan modal yang memadai. Salah satu cara memperoleh modal adalah melalui pasar modal, tetapi perusahaan peternakan masih kurang memanfaatkannya. Hanya perusahaan yang bergerak dalam agribisnis ayam ras yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebagai suatu industri. Perdagangan bebas dan perkembangan ekonomi mendorong perusahaan dalam industri tersebut meningkatkan kinerja keuangan untuk mengetahui kondisi dan posisi keuangan perusahaan. Diperlukan suatu metode yang dapat mengukur kinerja keuangannya dan juga nilai pasar perusahaan tersebut. Metode pengukuran dengan pendekatan nilai yaitu Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) sesuai kebutuhan perusahaan. Kedua metode ini berbeda dengan metode pengukuran secara akuntansi, karena memperhitungkan biaya modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan, Market Value Added (MVA) dan uji signifikansi antara kinerja keuangan dengan MVA pada industri agribisnis ayam ras. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei sensus terhadap perusahaan yang bergerak dalam industri agribisnis ayam ras. Berdasarkan definisi Saragih (2000) mengenai industri agribisnis ayam ras diperoleh delapan perusahaan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data yang dikumpulkan adalah data sekunder selama tahun 1997-2002 diperoleh dari BEJ dan Bank Indonesia. Data dianalisis dengan analisis deskriptif, analisis Economic Value Added (EVA), analisis Market Value Added (MVA), dan analisis korelasi sederhana serta analisis regresi sederhana. Berdasarkan analisis EVA selama tahun 1997-2002 kinerja keuangan industri agribisnis ayam ras sangat buruk. Hal ini disebabkan NOPAT bernilai negatif dan tingginya biaya modal yang dikeluarkan. Timbulnya kedua hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang memburuk, ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan meningkatnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama do:lar Amerika Serikat secara tidak langsung mempengaruhi keinampuan perusahaan dalam industri tersebut melunasi hutangnya. Melemahnya nilai tukar rupiah juga berpengaruh pada kerugian selisih kurs sehingga perusahaan mengalami kerugian...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcPeternakan; Ayam rasid
dc.titleHubungan kinerja keuangan dengan market value added MVA pada industri agribisnid ayam ras di bursa efek Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordindustri agribisnis; ayam ras; economic value added; market value addedid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record