Analisis Efisiensi Rantai Pasokan Produk Ikan Lele (Clarias sp.) di Kota Bogor
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan tersebut melalui pendekatan rantai
pasok. Pendekatan rantai pasok akan memberikan gambaran secara lengkap mengenai aliran
produk, identifikasi pelaku, dan praktek pasar secara riil di dalam pasar. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengkaji rantai pasok produk ikan lele di Kota Bogor, mengetahui efisiensi tiap
cabang bisnis dalam rantai pasok ikan lele, dan mencari cabang bisnis ikan lele dengan marjin
pemasaran terbesar.
Rantai pasok produk ikan lele di Kota Bogor mengikutsertakan banyak pelaku pasar yang
berlaku sebagai anggota primer dan sekunder. Anggota primer merupakan semua perusahaan atau
unit bisnis strategi yang benar-benar menjalankan aktivitas operasional dan manajerial dalam
proses bisnis yang dirancang untuk menghasilkan keluaran tertentu bagi pelanggan dan pasar,
sedangkan anggota sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menyediakan sumber daya,
pengetahuan, utilitas, dan aset-aset bagi anggota primer. Anggota primer rantai pasok ikan lele di
Kota Bogor adalah dimulai dari pengumpul, pelaku tingkat pedagang, pelaku tingkat pengolahan,
dan pengecer. Anggota sekunder rantai pasok ikan lele di Kota Bogor adalah produsen indukan,
pembenih, pembesar, produsen polybag, produsen pakan, produsen terpal, penyedia daun
ketapang, dan pemasok drum plastik.
Selain keanggotaan primer dan sekunder, rantai pasok produk ikan lele pun memiliki
identifikasi keanggotaan berdasarkan jalur linier produk. Pelaku yang menjadi anggota linier dari
rantai pasok produk ikan lele dimulai dari penginduk, pembenih, pembesar, pengumpul, pedagang
besar, pedagang grosir, warung pecel lele, pengolah ikan lele asap, dan pengecer. Pelaku lain
termasuk ke dalam penyedia pelayanan bagi anggota linier. Profitabilitas pelaku linier dalam
rantai pasok ikan lele akan dimasukkan ke dalam analisis marjin pemasaran.
Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil bahwa penghasilan tertinggi berdasarkan marjin
pemasaran dan volume penjualan per bulan adalah pengolah lele asap sebesar Rp 7,351,368,
kemudian diikuti oleh pembesar dan pedagang grosir. Profit bulanan terendah didapat oleh
pengecer dengan penghasilan bersih per bulan adalah Rp 907,236. Berdasarkan informasi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis bisnis dengan tingkat efisiensi peraihan profit dalam
rantai pasok produk ikan lele di Kota Bogor adalah pengolahan ikan lele asap.