Show simple item record

dc.contributor.advisorWarsiki, Endang
dc.contributor.authorKumalasari, Aprella Tri
dc.contributor.authorNemara, Niza
dc.date.accessioned2023-10-19T06:44:49Z
dc.date.available2023-10-19T06:44:49Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127172
dc.description.abstractTujuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah migrasi total dan migrasi spesifik monomer stirena dalam simulan pangan air, 15% ethanol, 3% asam asetat pada suhu kamar, 40oC, dan 75oC serta heptan pada suhu kamar. Penelitian dilakukan di laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia dari bulan Mei sampai Agustus 2011. Migrasi yang diuji ada dua macam yaitu migrasi total dan migrasi spesifik yang keduanya dilakukan dengan metode perendaman satu sisi. Migrasi total dilakukan pada dua jenis polistirena busa yaitu polistirena busa berbentuk kotak dan mangkok. Simulan pangan yang digunakan, yaitu air, 15% ethanol, 3% asam asetat, dan heptan. Polistirena busa diisi dengan simulan pangan dengan volume tertentu kemudian diinkubasi selama 10 hari pada suhu 40oC. Pada hari ke 10 simulan pangan dievaporasi dan bobot residu yang tertinggal dihitung. Migrasi spesifik polistirena busa diuji dengan simulan pangan air, 15% ethanol, dan 3% asam asetat, dan heptan (100 ml) pada tiga variasi suhu, yaitu suhu dingin (khusus simulan air), suhu kamar, suhu 40oC, dan suhu 70oC. Kemudian pada masing-masing kondisi suhu tersebut diinkubasi selama 2, 6, dan 24 jam. Khusus heptan hanya dilakukan pada suhu kamar selama 2 jam. Jumlah migrasi spesifik monomer stirena dari polistirena dalam simulan pangan yang diujikan, kemudian dihitung dengan menggunakan gas kromatografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa migrasi total baik yang berbentuk mangkok dan kotak dengan migrasi yang paling tinggi diperoleh dari simulan pangan 3% asam asetat dengan nilai masing-masing 0,925223 mg/ dm2 dan 0,941971 mg/dm2. Pada simulan pangan 15% ethanol diperoleh nilai migrasi total sebesar 0,827831 mg/dm2 dan 0,888652 mg/dm2. Polistirena bermigrasi sangat sedikit pada simulan pangan air, yaitu 0,462611 mg/dm2 (mangkok) dan 0,479872 mg/dm2 (kotak). Heptan digunakan sebagai simulan pangan alternatif untuk menggantikan pangan berlemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perendaman styroam dengan heptan dalam beberapa saat saja (kurang dari 6 jam) telah mengakibatkan bahan kemasan ini rusak atau bahkan terlarut dalam pelarut heptan. Oleh karena itu, perlakukan simulan pangan heptan hanya bisa dilakukan dengan waktu inkubasi kurang dari 6 jam. Hasil migrasi spesifik dengan menggunakan GC FID, sampel yang menunjukkan hasil positif terlihat bahwa stirena dapat dideteksi pada 3% asam asetat yang diinkubasi pada suhu 75oC selama 24 jam. Pada simulan pangan lain, stirena tidak dapat terdeteksi dengan GC FID sehingga digunakan metode analisis dengan GS MS karena GC MS mempunyai sensitifitas yang lebih tinggi dibandingkan GC FID. Metode analisis menggunakan GC MS digunakan untuk mengukur monomer stirena dari polistirena dengan simulan pangan pada berbagai waktu dan suhu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural technology - Agroindustrial engineeringid
dc.titleMigrasi Monomer Stirena dari Polistirena pada Simulan Panganid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordstyreneid
dc.subject.keywordpolystyreneid
dc.subject.keywordmigrationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record