Analisis hubungan kekerasan pada anak dengan keadaan psikologis dan perilaku anak, serta kepuasan terhadap kesejahteraan keluarga
View/ Open
Date
2010Author
Nursanti, Husni
Puspitawati, Herien
Djamaludin, M.D.
Metadata
Show full item recordAbstract
Krisis moneter yang dialami pada pertengahan Tahun 1997 menimbulkan
dampak besar bagi Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi yang semakin
diperberat oleh bencana nasional di Indonesia. Permasalahan Indonesia dalam
bidang ekonomi memicu terjadinya krisis sosial. Bangunan budaya, moral, dan
etika seakan tidak dihargai keberadaannya, tindak kriminalitas dan kekerasan
serta tindakan amoral lainnya banyak terjadi. Salah satu tindakan amoral yang
sering terdengar adalah kasus kekerasan pada anak, dimana meningkatnya
kasus ini dikarenakan kehidupan sekarang yang dirasakan semakin keras dan
keberadaan Undang-Undang Perlindungan Anak membuat orang lebih berani
melapor.
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
kekerasan pada anak dengan keadaan psikologis dan perilaku anak, serta
kepuasan terhadap kepuasan kesejahteraan keluarga. Secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan karakteristik anak korban
kekerasan, (2) Menganalisis bentuk dan tingkat (pelaku, lokasi, frekuensi, dan
proses) kekerasan pada anak, (3) Menganalisis hubungan karakteristik anak,
karakteristik keluarga, hubungan orangtua-anak, dan dukungan sosial dengan
kekerasan pada anak, dan (4) Menganalisis hubungan kekerasan pada anak
dengan keadaan psikologis dan perilaku anak, serta kepuasan terhadap
kesejahteraan keluarga.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross
sectional study. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Kota Bogor.
Sejalan dengan lokasi penelitian, pemilihan contoh juga dilakukan secara
purposive berdasarkan data korban kekerasan pada anak periode Tahun 2007-
2009 dari Polresta Bogor, dari 56 anak korban kekerasan terkumpul 35 anak
yang bersedia menjadi contoh dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan
meliputi data primer dan sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh
(usia, jenis kelamin, dan pendidikan), karakteristik keluarga (usia orangtua,
pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, status kerja orangtua, pendapatan
total keluarga, status keluarga miskin/tidak, besar keluarga), nilai-nilai keluarga,
pelaku kekerasan, jenis kekerasan (fisik, psikis, seksual, dan sosial), lokasi
kekerasan, karakteristik anak korban kekerasan, permasalahan keluarga,
hubungan orangtua-anak, dukungan sosial, dampak pada fisik, dampak pada
keadaan psikologis dan perilaku anak, serta kepuasan terhadap kesejahteraan
keluarga. Data sekunder diperoleh dari BPS Kota Bogor mengenai keadaan
lokasi penelitian, serta dari Polresta Bogor dan Lembaga Pratista Indonesia (LPI)
mengenai jumlah anak korban kekerasan. Data yang diperoleh kemudian dicoding,
di-entry, dan di-cleaning menggunakan program Microsoft excel dan
selanjutnya dianalisis menggunakan program SPSS 16 for windows.
Usia contoh berkisar antara 8-18 tahun, dengan rata-rata usia contoh
13,83 tahun. Berdasarkan pengkategorian usia, lebih dari seperempat contoh
berada pada kelompok anak usia sekolah (34,3%). Sebagian besar jenis kelamin
contoh adalah perempuan (80%). Pendidikan contoh menunjukkan bahwa
terdapat satu orang contoh yang tidak sekolah (2,9%). Sedangkan proporsi
terbesar pendidikan contoh berada pada kategori tidak tamat SD (37,1%).
