Pengaruh tekanan ekonomi, dukungan suami dan depresi mood ibu terhadap praktek pengsuhan anak
Abstract
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, dukungan suami, dan depresi mood Ibu, terhadap pengasuhan Ibu. Sedangkan tujuan khususnya adalah: 1) mengetahui keragaan tekanan ekonomi keluarga contoh, 2) menganalisis keragaan dukungan suami, depresi mood Ibu, dan pengasuhan Ibu, 3) mengetahui hubungan antara tekanan ekonomi dengan depresi mood, hubungan dukungan suami dengan depresi mood, serta hubungan antara depresi mood dengan pengasuhan Ibu, 4) menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, dan dukungan suami terhadap depresi mood Ibu, dan 5) menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, dukungan suami, dan depresi mood Ibu terhadap pengasuhan Ibu.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung "Pengaruh Tekanan Ekonomi Keluarga, Kualitas Perkawinan dan Pengasuhan Orang Tua Terhadap Kompetensi Anak". Disain penelitian adalah cross sectional, yang dilaksanakan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan selama dua bulan dan dimulai pada bulan Mei sampai dengan Juni 2003.
Semua data diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 10.1 for Windows. Analisis data dengan korelasi Spearman's digunakan untuk menganalisis hubungan antara tekanan ekonomi dengan depresi mood, hubungan dukungan suami dengan depresi mood, dan hubungan depresi mood dengan dimensi kehangatan orang tua (Seagel, 1997). Sedangkan analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, dan dukungan suami terhadap depresi mood, serta menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, dukungan suami, depresi mood. terhadap dimensi kehangatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada tekanan ekonomi dengan kategori rendah baik dilihat dari kesulitan ekonomi, atau pun secara tekanan ekonomi persepsi. Keluarga yang bertekanan ekonomi tinggi adalah 1) keluarga dengan pendapatan perkapita yang rendah, 2) tekanan ekonomi persepsi tinggi, 3) kehilangan pekerjaan (PHK), sehingga 4) bekerja tidak tetap.