Hubungan interaksi ibu-anak dan emotional bonding dengan status gizi anak usia 3-5 tahun pada keluarga miskin kota Bogor
Abstract
Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan interaksi ibu-anak dan emotional bonding dengan status gizi anak usia 3-5 tahun pada keluarga miskin di Kota Bogor Sedangkan tujuan khususnya; (1) Menganalisis hubungan karakteristik keluarga. dan karakteristik anak dengan kuantitas dan kualitas pengasuhan (2) menganalisis hubungan usia sapih dengan emotional bonding ibu dan anak (3) menganalisis hubungan kuantitas dan kualitas pengasuhan dengan emotional bonding ibu-anak (4) menganalisis ubungan kuantitas dan kulitas pengasuhan serta emotional bonding dengan status gizi
anak
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung "Pengasuhan Anak Berdasarkan Perspektif Gender dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan dan Status Gizi Anak Usia 15 Tahun di Perkampungan Kota Bogor", kerjasama PLAN Internasional dengan Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB, Bogor. Desain penelitian ini adalah cross sectional, yang dilaksanakan di Kelurahan Empang dan Bondongan di Kotal Bogor Pengambilan data dilakukan selama satu bulan, yaitu pada bulan Mei 2003.
Semua data diolah dengan menggunakan program SPSS 10,1 for Windows. Analisis data dengan korelasi Spearman digunakan untuk menganalis hubungan antara karakteristik dengan kuantitas dan kualitas pengasuhan, usia sapih dengan emotional bonding, kuantitas dan kualitas pengasuhan serta emotional bonding dengan status gizi. Uji Regresi Linear Berganda dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak usia 3-5 tahun pada keluarga miskin.
Persentase terbesar contoh (64,0%) mempunyai waktu pengasuhan yang sedang dengan lama waktu pengasuhan 3,11 6,22 jam/hr, 19,0 persen mempunyai waktu pengasuhan rendah dan 17,0 persen mempunyai waktu pengasuhan tinggi. Pada kualitas asuh makan persentase terbesar contoh (41,0%) berada pada kategori sedang, 38,0 persen contoh dengan kategori tinggi dan 21,0 persen contoh dengan kategori rendah. Sementara pada kualitas asuh lingkungan (HOME) tidak terdapat satu orangpun contoh dengan kualitas asah lingkungan yang tinggi (0,0%) tetapi persentase terbesar contoh (58,0%) berada pada kategori sedang.
Persentase terbesar contoh berada pada ikatan emosi (emotional bonding) yang sangat erat dengan ibunya (74,0%) dan hanya terdapat 1,0 persen contoh yang mempunyai ikatan emosi yang kurang erat dengan ibunya.