dc.description.abstract | Serangan hama gudang S. zeamais dapat menyebabkan kerusakan baik
kualitas maupun kuantitas bahan simpan. Teknik pengendalian hama gudang yang
umum di lakukan adalah dengan menggunakan insektisida sintetik yang dapat
menimbulkan banyak dampak negatif. Teknik pengendalian alternatif terns
dmpayakan untuk menggantikan penggunaan insektisida sintetik, salah satunya
melalui pemanfaatan ekstrak tumbuhan sebagai insektisida botani yang relatif
aman dan ramah lingkungan. Namun penggunaan ekstrak tumbuhan secara
tunggal dikhawatirkan akan menimbulkan ketergantungan terhadap tumbuhan
tertentu. Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang campuran
ekstrak tumbuhan yang diketahui memiliki aktivitas biologi tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keefektifan campuran ekstrak
tumbuhan dalam menghambat aktivitas peneluran, ovisida dan efek kematian dari
S. zeamais serta untuk mendapatkan kombinasi campuran ekstrak yang memiliki
aktivitas biologi tinggi.
Uji penghambatan aktivitas peneluran yang terdiri dari metode pilihan dan
tanpa-pilihan, dan ovisida dilakukan pada konsentrasi 0,1; 0,5; 1; 3; dan 5%.
Sedangkan uji kematian dilakukan dengan metode perlakuan setempat dengan
dosis 50, I 00, 150, 200 μg/serangga. Setiap campuran dikombinasikan dengan
perbandingan 1: 1, 3:7, dan 7:3.
Campuran ekstrak yang memiliki aktivitas sebagai penghambat aktivitas
peneluran yang efektif adalah campuran ekstrak Annona squamosa metanol
dengan Piper betle metanol pada perbandingan 1: 1, A. glabra metanol dengan A.
squamosa metanol, A. glabra heksana dengan A. squamosa heksana, A. glabra
metanol dengan P. betle metanol, dan A. glabra eter dengan Vetiveria zi::anioides
eter pada semua perbandingan.
Aktivitas ovisida yang baik diberikan oleh campuran ekstrak A. squamosa
metanol dengan Ricinnus communis metanol 7:3, A. glabra metanol dengan A.
squamosa metanol 3:7 dan 7:3, A. glabra eter dengan A. squamosa eter, A.
squamosa eter dengan Foeniculum vulgare eter , dan A. glabra eter dengan F.
vulgare eter pada seluruh perbandingan.
Sedangkan pada uji kematian, campuran ekstrak A. glabra eter dengan R.
communis eter pada perbandingan 1: 1 dan 7:3 memperlihatkan toksisitas yang
tinggi berdasarkan nilai LD50 dan LD95-nya. | id |