Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan kesiapan menikah pada mahasiswa: kasus mahasiswa angkatan 2006 Institut Pertanian Bogor
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi dan kesiapan menikah di kalangan mahasiswa IPB
angkatan 2006. Tujuan khusus: (1) mengidentifikasi karakteristik contoh; (2)
mengidentifikasi pengetahuan, persepsi terhadap pernikahan dan kesiapan
menikah contoh; (3) mengidentifikasi keterpaparan informasi dan faktor stimulus;
(4) menganalisis perbedaan karakteristik, keterpaparan informasi, faktor stimulus,
pengetahuan pernikahan, persepsi terhadap pernikahan serta kesiapan menikah
antara contoh laki-laki dan perempuan; (5) menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan pengetahuan, persepsi dan kesiapan menikah contoh; (6)
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan kesiapan menikah
contoh.
Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Penelitian dilakukan di
Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga, Kabupaten Bogor. Pemilihan
lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Waktu penelitian dilakukan mulai
bulan Juni 2009 sampai April 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa IPB angkatan 2006 sebanyak 2671 orang. Contoh diambil sebanyak 72
contoh dengan komposisi berimbang antara laki-laki dan perempuan. Jenis data
yang terkumpul adalah data primer dan sekunder. Data yang diperoleh dari hasil
penelitian diolah dan ditabulasi, kemudian dianalisis secara deskriptif dan statistik
(uji beda Mann Whitney, uji Korelasi Spearman, uji Chi Square, dan uji regresi
linier berganda).
Kisaran usia mahasiswa yang menjadi contoh antara 20 sampai 22 tahun
dengan lebih dari separuh contoh berusia 21 tahun. Hal ini memperlihatkan bahwa
contoh masuk dalam kategori dewasa awal. Hampir seluruh contoh dalam
penelitian ini beragama Islam dan hanya sebagian kecil beragama Protestan.
Mahasiswa IPB dianggap telah mewakili beragam suku di Indonesia. Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa proporsi terbesar contoh berasal dari suku Jawa
(47.2%) dan suku Sunda (30.6%). Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
contoh cukup tinggi yaitu 2.9. Lebih dari separuh contoh berada pada kategori
sangat memuaskan yaitu pada selang 2.76 – 3.50. Sebagian besar uang saku
contoh bersumber dari orangtua atau wali dengan kisaran dari Rp 100.000,-
sampai Rp 1.250.000,- per bulan.
Hampir seluruh contoh mempunyai aktifitas berorganisasi yang beragam
mulai dari tingkat departemen, fakultas, institusi maupun luar institusi IPB.
Sebagian besar contoh menyatakan pernah menderita beberapa jenis penyakit
antara lain maag, radang, thypus, demam berdarah, dan asma dalam jangka waktu
selama usia contoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa separuh jumlah contoh
memprioritaskan menikah pada urutan ke dua setelah bekerja. Jika dilihat
berdasarkan jenis kelamin, contoh perempuan memilih menikah sebagai prioritas
ke dua, sedangkan contoh laki-laki cenderung pada prioritas ke tiga. Lebih dari
separuh contoh (55.6%) merasa telah siap menikah pada selang usia 24-26 tahun.