Analisis Peranan Subsektor Industri Pakaian Jadi Terhadap Perekonomian Kota Bandung
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis peranan subsektor industri pakaian jadi terhadap pembentukan permintaan konsumsi pemerintah dan rumah tangga, investasi, surplus perdagangan serta nilai tambah bruto Kota Bandung; (2) menganalisis keterkaitan subsektor industri pakaian jadi dengan sektor lainnya dalam perekonomian Kota Bandung; (3) menganalisis dampak penyebaran subsektor industri pakaian jadi dalam perekonomian Kota Bandung; (4) menganalisis efek multiplier output dan pendapatan subsektor industri pakaian jadi terhadap perekonomian Kota Bandung. Analisis yang digunakan adalah Analisis Input Output yang digunakan untuk menganalisis keterkaitan dan dampak perubahan pada subsektor industri pakaian jadi dalam perekonomian Kota Bandung. Pada penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis keterkaitan, analisis multiplier, dan analisis dampak penyebaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) subsektor industri pakaian jadi ternyata memiliki peranan yang relatif kecil terhadap perekonomian Kota Bandung. Hal tersebut dapat dilihat dari posisi subsektor industri pakaian jadi yang menempati urutan kelima dalam pembentukan total permintaan Kota Bandung dengan nilai kontribusi sebesar 4,978 persen dari total permintaan. Dilanjutkan dengan konsumsi rumah tangga dengan nilai kontribusi sebesar 4,576 persen dari total konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dengan nilai kontribusi sebesar 6,979 persen dari total konsumsi pemerintah, nilai tambah bruto sebesar 3,928 persen dari total nilai tambah bruto serta mengalami surplus perdagangan sebesar Rp 3.378.322 juta dari total net ekspor yang bernilai negatif; (2) Subsektor industri pakaian jadi memiliki nilai keterkaitan ke belakang yang lebih tinggi daripada nilai keterkaitan ke depannya. Hal ini mengindikasikan bahwa subsektor industri pakaian jadi berperan sebagai sektor yang lebih banyak mengalokasikan inputnya untuk dijadikan output oleh sektor lainnya; (3) Subsektor industri pakaian jadi memiliki nilai koefisien penyebaran yang lebih besar daripada nilai kepekaan penyebarannya. Hal ini mengindikasikan bahwa subsektor industri pakaian jadi lebih mampu meningkatkan pertumbuhan sektor hulunya; dan (4) Subsektor industri pakaian jadi memberikan dampak multiplier yang positif terhadap sektor perekonomian Kota Bandung lainnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai multiplier tipe I dan tipe II. Pada multiplier output, subsektor industri pakaian jadi memiliki nilai multiplier tipe I sebesar 2,0225 dan nilai multiplier tipe II sebesar 2,9632. Pada multiplier pendapatan, subsektor industri pakaian jadi memiliki nilai multiplier tipe I sebesar 2,8967 dan nilai multiplier tipe II sebesar 4,4886.
Pemerintah Kota Bandung hendaknya lebih memperhatikan pengembangan sarana dan prasarana pendukung industri pakaian jadi seperti subsektor industri tekstil, sektor keuangan, serta keamanan dan ketahanan. Pemerintah Kota Bandung pun diharapkan dalam visinya mengembangkan industri pakaian jadi lebih memberikan perhatian kepada struktur ekspor dan impor, karena nilai impor dari industri pakaian jadi cukup besar dan jumlahnya hampir setengah dari nilai ekspor. Diharapkan pemerintah bisa menyediakan bahan baku atau input lokal yang lebih berkualitas dan kompetitif agar bisa mengurangi nilai impor dari industri pakaian jadi.
Collections
- UT - Management [3625]
