Pengaruh Jenis dan Kadar Bahan Perekat pada Pembuatan Briket Blotong sebagai Bahan Bakar Altenatif
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan blotong melalui pembuatan briket sebagai bahan bakar alternatif, menentukan bahan perekat yang sesuai untuk pembuatan briket blotong, serta mengetahui pengaruh penambahan bahan perekat tapioka ataupun perekat molases dalam pembuatan briket blotong. Metodologi pada penelitian ini terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa blotong dapat dimanfaatkan menjadi briket. Pada penelitian utama dilakukan pembuatan briket dengan menggunakan bahan perekat yang berbeda, yaitu menggunakan perekat tapioka dan perekat molases dengan kadar masing-masing perekat adalah 10%, 15%, dan 20%. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa analisa deskriptif. Pemilihan briket yang terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Composite Performance Index (CPI).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa limbah blotong dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku briket. Kadar air yang didapat pada briket blotong penelitian ini adalah 9,00 – 13,40%. Penambahan perekat pada pembuatan briket blotong akan menyebabkan kerapatan menjadi tinggi, yaitu 0,8575 – 1,0390 gram/cm3 dan laju pembakaran menjadi kecil (0,73 – 0,93 gram/menit). Bara yang dihasilkan briket blotong cukup baik, yaitu dengan menghasilkan suhu bara antara 357,22 – 496,11 °C. Kandungan kadar abu pada briket blotong ini adalah 35,40 – 51,27%. Nilai kalor yang dihasilkan briket blotong sebesar 1615,00 – 1995,00 kal/gram. Kadar zat terbang yang dihasilkan adalah sebesar 24,9306 – 28,5002%.
Briket hasil penelitian dengan kualitas terbaik berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode CPI adalah briket dengan campuran perekat molases yang memiliki kadar perekat 15%. Perbandingan hasil pengujian aplikasi mendidihkan air briket blotong molases 15% dengan briket arang kayu yang sudah ada di pasar adalah briket blotong molases 15% dapat mendidihkan 300 ml air dengan lama waktu 19 menit, sedangkan briket arang kayu dapat mendidihkan 300 ml air dengan lama waktu 17 menit.