Preferensi Konsumen pada Atribut Gula dan Implikasi terhadap Strategi Pemasaran pada Perusahaan BUMN
Date
2023-07-03Author
Sari, Fadhila Cynthia
Zulbainarni, Nimmi
Harianto, Harianto
Metadata
Show full item recordAbstract
Gula merupakan komoditas hasil turunan tebu yang ditetapkan oleh
pemerintah menjadi komoditas khusus karena berperan penting dalam konsumsi
sehari-hari masyarakat Indonesia. Jumlah permintaan gula konsumsi nasional kian
terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Namun tingginya
permintaan gula konsumsi ini tidak diikuti dengan jumlah produksi gula nasional,
sehingga terjadi defisit produksi gula nasional. PT Perkebunan Nusantara II
memanfaatkan peluang ini untuk masuk ke dalam pasar retail dengan melakukan
penjualan gula konsumsi langsung kemasan 1 kg dengan merek dagang Walini.
Sebagai perusahaan yang baru bergerak di bidang retail ada banyak tantangan yang
dihadapi PTPN II dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor produk sejenis
yang sudah lebih unggul di pasar. Terlihat dari volume penjualan gula Walini pada
tahun 2022 yang belum stabil dan hasil penelitian pendahuluan yang menunjukkan
bahwa masih banyak konsumen yang belum mengetahui gula Walini dan belum
tertarik dengan gula Walini.
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) menganalisis preferensi konsumen
terhadap produk gula pasir melalui kombinasi atribut produk yang mempengaruhi
konsumen, (2) menganalisis faktor internal dan juga eksternal pada perusahaan
PTPN II yang mempengaruhi pemasaran gula Walini, dan (3) menentukan alternatif
dan prioritas strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam pemasaran gula
Walini. Pengambilan sampel dan pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian
ini menggunakan purposive sampling. Pada penelitian preferensi konsumen sampel
yang digunakan adalah 100 responden dengan kriteria (1) berusia 20-55 tahun, (2)
berdomisili di kota Medan, dan (3) telah membeli dan mengkonsumsi gula kristal
putih bermerek pada sebulan terakhir, selanjutnya dianalisis dengan analisis
konjoin. Sedangkan untuk menentukan strategi pemasaran digunakan metode
A’WOT.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan pada
analisis preferensi konsumen didapatkan hasil bahwa atribut yang paling penting
dalam mengevaluasi ketertarikan terhadap gula kristal putih bermerek yaitu warna.
Setelah dilakukan penilaian pada seluruh kombinasi atribut maka diperoleh
kombinasi atribut terbaik yaitu warna putih, tempat penjualan di minimarket,
promosi penjualan berupa diskon/kupon/hadiah, kemasan cerah dan menarik,
tekstur gula kecil halus, dan memiliki aroma tebu.
Selanjutnya didapatkan hasil analisis faktor internal perusahaan dengan
faktor kekuatan yaitu memiliki lahan budidaya dan pabrik pengolahan sendiri,
produk telah tersertifikasi, harga di pasar bersaing, modal tersedia dan faktor
kelemahan yaitu warna gula lebih kuning daripada produk pesaing sejenis, tenaga
pemasaran terbatas, promosi belum optimal, dan belum memiliki distributor resmi.
Lalu pada faktor eksternal perusahaan dengan faktor peluang yaitu memiliki
segmen pasar yang luas, trend makan dan minuman manis meningkat, pertambahan
jumlah penduduk, perkembangan teknologi semakin pesat dan faktor ancaman
yaitu pesaing yang kuat, preferensi konsumen lebih menyukai gula berwarna putih,
pesaing memiliki variasi produk dan kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan 7 alternatif
strategi untuk pemasaran gula Walini yaitu meningkatkan jumlah produksi gula
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia, menjaga harga agar tetap dapat
bersaing dengan tetap meningkatkan kualitas produk, menambah tenaga pemasaran
dan meningkatkan kegiatan pemasaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi untuk mempromosikan produk, memperluas jaringan kerjasama dengan
agen distributor yang potensial, membuat diversifikasi produk, meningkatkan nilai
ICUMSA agar produk gula lebih putih dan dapat meningkatkan keputusan
pembelian konsumen, melakukan penelitian dan pengembangan untuk
mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan selera pasar. Setelah
dilakukan pembobotan oleh pakar dengan metode A’WOT maka diperoleh hasil
strategi prioritas dengan bobot tertinggi yaitu memperluas jaringan kerjasama
dengan agen distributor yang potensial. Sugar is a commodity derived from sugarcane which has been designated by the government as a special commodity because it plays an important role in the daily consumption of the Indonesian people. The demand for sugar for national consumption continues to increase along with the increase in population. However, the high demand for consumption sugar is not followed by the amount of national sugar production, resulting in a deficit in national sugar production. PT Perkebunan Nusantara II takes advantage of this opportunity to enter the retail market by selling 1 kg of direct consumption sugar with the Walini trademark. As a new company engaged in the retail sector, there are many challenges faced by PTPN II in facing competition with competitors of similar products that are already superior in the market. This can be seen from the unstable sales volume of Walini sugar in 2022 and the results of preliminary research showing that there are still many consumers who do not know about Walini sugar and are not interested in Walini sugar. The aims of this study are (1) to analyze consumer preferences for sugar products through a combination of product attributes that influence consumers, (2) to analyze internal and external factors in PTPN II companies that affect Walini sugar marketing, and (3) to determine alternative and priority marketing strategies that can be applied in Walini sugar marketing. Sampling and data collection in this study were conducted by purposive sampling. In consumer preference research, the sample used was 100 respondents with the criteria (1) aged 20-55 years, (2) domiciled in Medan city, and (3) had bought and consumed branded white crystal sugar in the last month, then analyzed by conjoin analysis. Meanwhile, to determine the marketing strategy, the A'WOT method is used. Based on the results of the research conducted, it can be concluded that the analysis of consumer preferences shows that the most important attribute in evaluating interest in branded white crystal sugar is color. After evaluating all combinations of attributes, the best attribute combinations were obtained, namely white color, selling points in minimarkets, sales promotions in the form of discounts/coupons/gifts, bright and attractive packaging, fine texture of small sugar, and has the aroma of sugarcane.
Collections
- MT - Business [524]