Efisiensi Penggunaan Protein dengan Kebutuhan Protein Ayam Buras pada Periode Pertum-buhan
View/ Open
Date
1992Author
Wizna
Wahyu, Juju
Abbas, Hafil
Jamaruh, Novirman
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyusunan ransum yang tepat dan efesien diupayakan untuk meningkatkan hasil yang menguntungkan. Dua percobaan telah dikerjakan : pertama untuk menentukan nilai efesiensi penggunaan protein (EPP), dan kedua untuk menguji ransum berdasarkan nilai EPP yang diperoleh dari penelitian pertama dengan imbangan energi metabolis 2900 kkal/kg.
Pada penelitian I digunakan rumus Scott (1968) untuk memperoleh Efesiensi Penggunaan Protein. Sedangkan penelitian II yang diranoang dengan Ranoangan Aoak Lengkap, menggunakan tiga maoam perlakuan ransum, 12 ulangan dengan masing-masing ulangan empat ekor anak ayam, bertujuan untuk menguji hasil penelitian pertama.
Peubah yang diamati ialah konsumsi ransum, pertambahan berat badan, konversi penggunanan ransum, persentase karkas dan pendapatan kotor c··rnoome Over Feed Cost"').
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1. Nilai efesiensi penggunaan protein 54.17% (dibulatkan
54%), sehingga dibutuhkan protein 3,50 g/ekor/hari
atau total protein kasar ransum adalah 14.35%. 2. Konsumsi ayam terhadap ransum yang berprotein tinggi
memperlihatkan konsumsi lebih tinggi dibandingkan
dengan ayam yang mendapat ransum yang berprotein
rendah.
3. Pertambahan berat badan ayam terlihat lebih tinggi
dengan meningkatnya persentase protein dalam ransum.
4. Konversi ransum ayam yang mendapat ransum dengan
kandungan protein 17 % dan 14.5 % sama baiknya dibandingkan
dengan konversi ransum ayam yang mendapat
ransum dengan kandungan protein 12 %.
5. Persentase karkas tidak memperlihatkan perbedaan yang
nyata antara ke tiga macam ransum.
6. Dilihat dari segi pendapatan kotor, ayam yang mendapat
ransum yang disusun berdasarkan EPP yaitu 14.5 %
protein kasar dan energi metabolis 2800 kkal/kg, cukup
ruenguntungkan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat direkomendasikan
bahwa untuk peningkatkan produksi ayaru buras
tidak diperlukan penggunaan ransum yang berprotein tinggi
tetapi cukup 14.5 % saja karena harga protein relatif
mahal.
Collections
- MT - Animal Science [1187]