| dc.description.abstract | Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas air tawar yang
banyak dibudidayakan dan dikonsumsi di Indonesia. Kanibalisme menjadi salah
satu kendala yang ditemui pada kegiatan budidaya ikan lele Kanibalisme dapat
terjadi karena adanya hormon testosteron yang mampu meningkatkan agresivitas
pada induk ikan lele betina, dimana produksi testosteron pada tahap pematangan
gonad akan meningkat dan mentransfer hormon testosteron pada fase sintesis
vitelogenin. Penambahan tepung kedelai pada pakan dinilai mampu mengurangi
tingkat kanibalisime pada benih ikan lele. Tepung kedelai memiliki kandungan
triptofan 0,6% yang nantinya mampu mengoptimalkan aktivitas neuron serotonik,
sehingga dapat mengontrol sifat kanibalisme. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dosis optimum untuk mengurangi tingkat kanibalisme pada benih
ikan lele. Rancangan penelitian ini berupa rancangan acak lengkap yang terdiri
atas empat perlakuan dengan tiga ulangan. Dosis tepung kedelai yang digunakan
adalah 100 g. kg-1 pakan, 200 g. kg-1 pakan, 300 g. kg-1 pakan dan perlakuan
kontrol. Ikan yang dipelihara digunakan berukuran panjang rata-rata 5,03±0,05
dan bobot rata-rata 0,98±0,02 yang dipelihara selama 30 hari. Hasil penelitian
berupa penambahan tepung kedelai pada pakan berbeda nyata (P<0,05) terhadap
tingkat kelangsungan hidup dengan hasil terbaik pada perlakuan TK200 dengan
SR 68 ± 3,89, total kanibalisme 3,5 ± 0,40%, kanibalisme tipe I 1,83±0,47% dan
kanibalisme tipe II 1,83±0,62%. | id |