Studi Kelayakan Pendirian Industri Tepung Beras Ikat Silang di Kabupaten Bekasi
Abstract
Potensi tepung beras ikat silang sebagai bahan pengganti tepung terigu untuk
dikomersialisasi dan permintaan tepung terigu yang diperkirakan akan terus
meningkat mengarah pada pendirian industri tepung beras ikat silang yang dinilai
cukup prospektif. Faktor utama yang menjadi tepung beras ikat silang prospektif
adalah tepung ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu rasa yang hambar, berwarna
putih, mudah dicerna, dan bersifat hypoallergenic. Studi kelayakan industri
dilakukan agar dapat diketahui kelayakannya ditinjau dari beberapa aspek, yaitu
aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologis, lingkungan, manajemen dan
organisasi, finansial, dan legalitas. Pendirian industri ini dilakukan di daerah
Tambun, Kabupaten Bekasi dengan kapasitas produksi tepung 600 ton/tahun.
Berdasarkan kriteria kelayakan finansial, industri layak untuk dijalankan dengan
NPV sebesar Rp1.434.832.923, gross B/C ratio sebesar 1,45, IRR sebesar 13,82%,
dan PBP 7 tahun 4 hari. Berdasarkan analisis sensitivitas, didapatkan 2 faktor yang
mempengaruhi keberhasilan industri, yaitu penurunan harga jual minimal 4,17%
dan kenaikan biaya bahan baku maksimal 11,88%.