Analisis Perilaku Konsumen Muslin terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Bakery
Abstract
Indonesia merupakan negara keempat terbesar dengan jumlah penduduk
pada tahun 2010 sebanyak 237.641.326 jiwa, dengan populasi umat Muslim
mencapai 87.18% dari total warga negara Indonesia (BPS, 2010). Dengan tingginya
populasi umat Islam mendorong meningkatnya permintaan barang dan jasa sesuai
dengan hukum Islam yang salah satunya adalah kebutuhan pangan. Salah satu hak
konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk baik barang ataupun jasa adalah
memperoleh informasi yang benar tentang produk yang akan dibeli. Salah satu
indikator untuk meyakinkan bahwa produk yang dibeli halal dan pasti aman untuk
dikonsumsi adalah dengan melihat ada tidaknya label halal pada kemasan produk.
Beredarnya produk-produk tidak halal dan syubhat (diragukan kehalalannya) di
masyarakat saat ini tidak dapat dipungkiri karena perkembangan teknologi
termasuk teknologi dalam pembuatan pangan. Salah satunya adalah pada proses
pembuatan produk bakery, yang merupakan produk makanan olahan yang banyak
dikonsumsi.
Salah satu kota dengan populasi penduduk Muslim terbesar di Indonesia
adalah kota Bogor. Pada tahun 2010, jumlah umat Islam di kota Bogor sebanyak
4.613.204 orang atau sekitar 96.67% dari jumlah penduduk. Meskipun penduduk
kota Bogor merupakan mayoritas beragama Islam, dan kota yang mendapat
predikat sebagai Kota Halal, kenyataan yang terjadi saat ini adalah masih banyak
ditemukan produk yang belum memiliki label halal beredar di pasaran. Kondisi
yang sama juga terlihat pada perilaku konsumen kota Bogor khususnya konsumen
muslim yang masih mengkonsumsi produk yang belum berlabel halal. Oleh karena
itu penelitian ini penting dilakukan karena fakta yang ada ternyata perilaku
mengkonsumsi makanan halal belum tentu berbanding lurus dengan banyaknya
penduduk beragama Islam. Dalam artian, bahwa seseorang yang beragama Islam
belum tentu ia akan selalu berperilaku secara Islami atau sesuai syariat Islam,
khususnya dalam mengkonsumsi suatu produk makanan. Oleh karena itu penelitian
ini bertujuan untuk (1) Mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman konsumen
terhadap label halal; (2) Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen
muslim melalui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan pembelian terhadap
produk bakery yang belum memiliki label halal; (3) menganalisis persepsi
konsumen muslim dalam mengambil keputusan membeli produk bakery yang
belum memiliki label halal; (4) Menganalisis hubungan tingkat pemahaman label
halal terhadap niat konsumen muslim pada produk bakery yang belum memiliki
label halal; (5) Menganalisis pengaruh attitude toward behavior, subjective norms,
dan perceived behavioral control terhadap niat membeli produk bakery yang belum
memiliki label halal.
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada konsumen produk bakery yang
ada di Kota Bogor dan difokuskan pada konsumen muslim yang membeli produk
Bakery yang belum memiliki label halal di Botani Square. Untuk menjawab tujuan
penelitian mengenai tingkat pengetahuan dan pemahaman konsumen terhadap label
halal, proses pengambilan keputusan konsumen muslim melalui atribut-atribut
yang menjadi pertimbangan pembelian terhadap produk Bakery yang belum
memiliki label halal, dan persepsi konsumen muslim terhadap produk Bakery yang
belum memiliki label halal menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini
Uji Chi-Square digunakan untuk menganalisis hubungan tingkat pemahaman
konsumen muslim terhadap niat membeli produk bakery yang belum memiliki label
halal. Berdasarkan pendekatan model Theory of Planned Behaviour Model (TPB),
selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda guna mengetahui seberapa besar
pengaruh attitude toward behavior, subjective norms, dan perceived behavioral
control terhadap niat konsumen muslim untuk membeli produk Bakery yang belum
memiliki label halal.
Hasil analisis deskriptif berdasarkan tingkat pengetahuan dan pemahaman
konsumen muslim yang berkaitan dengan label halal menghasilkan temuan bahwa
secara keseluruhan responden telah memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman
yang cukup baik.
Proses pengambilan keputusan responden terhadap pembelian produk bakery
yang belum memiliki label halal menyatakan bahwa tingkat kebutuhan konsumen
terhadap produk bakery biasa saja dan kurang penting. Alasan mereka
mengkonsumsi bakery yang utama adalah karena kepraktisannya. Hal yang paling
diperhatikan saat membeli produk bakery yang pertama dilihat adalah tanggal
kadaluarsanya, dan produk bakery yang paling diketahui dan sering dibeli oleh
responden adalah produk Breadtalk. Dalam memutuskan membeli produk bakery
responden lebih sering spontan tanpa direncanaka terlebih dahulu. Setelah
mengkonsumsi produk bakery tersebut responden merasa puas, namun setelah
diketahui belum memiliki label halal, sikap responden sangat bervariatif
diantaranya ada yang tetap membeli dan tidak membeli, serta ada yang
menyarankan konsumen muslim lebih memperhatikan label halal. Dari hasil
analisis mayoritas tidak jadi membeli dikarenakan aturan agama.
Persepsi konsumen muslim terhadap pembelian produk bakery yang belum
memiliki label halal dikarenakan faktor mudah diperoleh, komposisi dan nilai gizi
pada produk yang dibutuhkan konsumen, harga yang terjangkau, aroma, brand
image, serta gambar produk yang menarik.
Berdasarkan hasil Uji Chi-Square menunjukan bahwa ada perbedaan proporsi
keputusan konsumen muslim yang memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk
membeli dan tidak membeli produk bakery yang belum memiliki label halal.
Semakin paham responden akan semakin tidak membeli produk bakery yang
belum memiliki label halal. Bagi responden yang tidak paham tidak ada perbedaan
terhadap perilakunya dalam membeli atau tidak membeli produk bakery yang
belum memiliki label halal.
Hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa keyakinan perilaku
konsumen muslim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat membeli
produk bakery yang belum memiliki label halal, norma subjektif dan kontrol
perilaku tjuga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat membeli produk
bakery yang belum berlabel halal. Indonesia is the fourth largest country with a population of 237,641,326
people in 2010, with the Muslim population reaching 87.18% of the total
Indonesian citizens (BPS, 2010). With the high population of Muslims pushing the
increasing demand for goods and services in accordance with Islamic law, one of
which is the need for food. One of the consumers' rights in consuming a good
product or service is to obtain correct information about the product to be
purchased. One indicator to ensure that products purchased kosher and certainly
safe for consumption is to see whether or not there is a halal label on the product
packaging. The circulation of unlawful and syubhat (halal halal) products in society
today can not be denied because of technological developments including
technology in food manufacturing. One of them is on the process of making Bakery
products, which is a processed food product that is widely consumed.
One of the cities with the largest Muslim population in Indonesia is the city
of Bogor. In 2010, the number of Muslims in the city of Bogor as many as 4,613,204
people or about 96.67% of the population. Although the population of the city of
Bogor is the majority of Muslims, and the city is awarded as Halal City, the fact
that there are currently many products that do not yet have a halal label on the
market. The same condition is also seen in the consumer behavior of the city of
Bogor, especially Muslim consumers who still consume products that have not
labeled halal. Therefore, this research is important because the fact that there is the
behavior of consuming halal food is not necessarily directly proportional to the
number of Muslim population. In the sense that a person who is Muslim is not
necessarily he will always behave in an Islamic way or in accordance with Islamic
law, especially in consuming a food product. Therefore, this research aims to (1)
Analyze the level of knowledge and understanding of consumers on halal label, (2)
Analyzing the process of decision making of Muslim consumers through the
attributes of consideration of the purchase of Bakery products that do not have halal
label, (3) Analyze The perception of Muslim consumers in making decision to buy
Bakery product that has not have halal label, (4) to analyze the correlation level of
understanding of halal label to Muslim consumer's intention on Bakery product not
yet have halal label, (5) Analyzing the influence of attitude toward behavior,
subjective norms, and perceived behavioral control on the intention of buying
bakery products that do not have halal label.
The scope of this research is conducted on the existing Bakery product
consumers in Bogor City and focused on Muslim consumers who buy Bakery
products that do not have halal label in Botany Square. To answer the purpose of
research on the level of knowledge and understanding of consumers on halal label,
the Muslim consumer decision-making process through the attributes into
consideration purchases of Bakery products that do not have halal label, and
Muslim consumers' perceptions of Bakery products that do not have halal label
using analysis descriptive. In this study Chi-Square test is used to analyze the
relationship level understanding of Muslim consumers to the intention to buy
Bakery products that do not have halal label. Based on the approach model of
Theory of Planned Behavior Model (TPB), then do multiple regression analysis to
know how much influence attitude toward behavior, subjective norms, and
perceived behavioral control to Muslim consumer intention to buy Bakery products
that do not have halal label. Descriptive analysis is based on the level of knowledge
and understanding of Muslim consumers relating to halal label produced findings
that overall respondents already have a level of knowledge and understanding is
quite good.
The results of descriptive analysis based on the level of knowledge and
understanding of Muslim consumers associated with halal label resulted in the
finding that overall the respondents have had a level of knowledge and
understanding is quite good.
The decision-making process of respondents to the purchase of Bakery
products that do not have halal label states that the level of consumer needs of
Bakery products alone and less important. The reason they consumed the main
Bakery was because of its practicality. The most noteworthy thing when buying the
first Bakery product is the expiration date, and Bakery products that are most known
and often bought by the respondents are Breadtalk products. In deciding to buy
Bakery products respondents are more often spontaneous without direncanaka first.
After consuming the products of Bakery, the respondents feel satisfied, but after it
is known not to have halal label, respondent attitude is very varied among others
there are still buying and not buying, and there are suggest Muslim consumers pay
more attention to halal label. From the results of the analysis of the majority do not
buy because of religious rules.
Muslim consumers' perceptions of purchasing Bakery products that do not
yet have halal label due to easy to get factor, composition and nutritional value on
the products that consumers need, affordable prices, aroma, brand image, and
attractive product images.
Based on the results of Chi-Square Test showed that there is a difference in
the proportion of Muslim consumer decisions that have the knowledge and
understanding to buy and not buy Bakery products that do not have halal label. The
more understanding respondents will increasingly not buy Bakery products that do
not have halal label. For respondents who do not understand there is no difference
to his behavior in buying or not buying Bakery products that do not have halal label.
The result of multiple regression analysis shows that the beliefs of Muslim
consumer behavior have a significant influence on the intention to buy Bakery
products that do not have halal label, subjective norms and behavioral controls also
have a significant influence on the intention of buying Bakery products that have
not been labeled halal.
Collections
- MT - Business [1570]