| dc.contributor.advisor | Hambali, Erliza | |
| dc.contributor.advisor | Machfud | |
| dc.contributor.author | Hudaya, Rahmat | |
| dc.date.accessioned | 2022-09-27T23:54:46Z | |
| dc.date.available | 2022-09-27T23:54:46Z | |
| dc.date.issued | 2022 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114713 | |
| dc.description.abstract | Berdasarkan Eldwin dan Jeremy (2021), pasar kosmetik di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan pasar dan permintaan maklon produk kosmetik mendorong PT Ratu Bio Indonesia melakukan pengembangan produk kosmetik karena sebelumnya hanya menerima maklon produk perbekalan rumah tangga dan minyak atsiri. Untuk dapat melakukan proses produksi kosmetik, maka harus memiliki fasilitas produksi kosmetik dan memiliki izin produksi. Izin produksi kosmetik dikeluarkan oleh BPOM dalam bentuk sertifikat cara pembuatan kosmetika yang baik (CPKB) yang di dalamnya terdapat aspek bangunan dan fasilitas. Permasalahan yang dimiliki PT Ratu Bio Indonesia adalah belum memiliki tata letak area produksi kosmetik. Perancangan tata letak dilakukan dengan menggunakan algoritma CORELAP (Computerized Layout Planning) yang merupakan algoritma konstruktif. Perancangan tata letak dilakukan dengan memperhatikan aspek yang disyaratkan dalam CPKB. Hasil perancangan tata letak area produksi didapatkan terdapat 12 ruangan dengan luas dimensi yang diperlukan sebesar 72 m2. Hasil simulasi menggunakan software flexsim didapatkan jarak total perpindahan bahan dalam rancangan tata letak sebesar 213,13 meter per batch produksi. | id |
| dc.description.abstract | According to Eldwin and Jeremy (2021), the cosmetic market in Indonesia is increasing. Market and demand escalation for production custom cosmetic product push PT Ratu Bio Indonesia to do cosmetic product development besides produce the household higiene product and essential oil product. Cosmetic production facilities and production permit must be owned in order to produce the cosmetic product. Cosmetic production permit issued by BPOM in the form of good cosmetic manufacturing practices certificate that contains building and facilities aspect. PT Ratu Bio Indonesia do not have cosmetic production layout. Layout design do with CORELAP (Computerized Layout Planning) algorithm that the construction algorithm that can generate the best layout design. CPKB requirement is noticed in the layout design. Result of layout design generate the 12 production rooms with 72 m2 for area dimension. Flexsim software simulation result that the total material distance flow in one batch is 213,13 meter. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Perancangan Desain Tata Letak Fasilitas Produksi Kosmetik di PT Ratu Bio Indonesia | id |
| dc.title.alternative | Layout Design of Cosmetic Production Facilities at PT Ratu Bio Indonesia | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | CORELAP | id |
| dc.subject.keyword | CPKB | id |
| dc.subject.keyword | Kosmetik | id |
| dc.subject.keyword | Tata Letak Fasilitas | id |
