Pengembangan Proses Produksi Minyak Serum dan Produk Sampingnya Berbasis Buah Nyamplung pada Skala Industri Menengah
Abstract
Minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum) memiliki kandungan senyawa-senyawa aktif selain asam lemak yang memiliki khasiat sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti bakteri, anti aging, dan anti UV. Senyawa-senyawa aktif tersebut adalah kalofilolid, inofilum, kalanolid, tamanolid, dan kumarin. Hal ini membuat minyak nyamplung sangat potensial untuk dijadikan produk kosmetika perawatan kulit, seperti minyak serum. Proses ekstraksi minyak nyamplung dapat dilakukan secara mekanis dan atau dengan pelarut. Limbah padat dari proses produksi minyak serum, seperti cangkang dan bungkil dapat dijadikan sebagai produk biopelet dan pakan ternak. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan merancang proses produksi minyak serum yang cocok dengan bahan baku biji nyamplung segar. Ada tiga skema proses produksi minyak serum yang diuji dalam penelitian ini dimana setiap skema melakukan dua kali proses ekstraksi minyak dengan kombinasi yang berbeda, yaitu cold dan hot hydraulic press, cold hydraulic press dan pelarut biner, hot screw press dan pelarut biner. Skema 1 dengan metode cold dan hot hydraulic press menjadi skema terbaik dari segi mutu minyak yang dihasilkan. Skema 2 menghasilkan rendemen minyak tinggi pada proses ekstraksi minyak kedua dengan pelarut biner namun mutunya rendah. Skema 3 yang menggunakan proses ekstraksi hot screw press dan pelarut biner menjadi skema terbaik jika ditinjau dari rendemen minyak yang tinggi, mutu, dan variasi produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dari skema 3 (basis 1 ton buah nyamplung) adalah tamanu virgin oil 141 kg, tamanu oil 57 kg, resin 7,05 kg, biopelet 594 kg, dan pakan 142,2 kg. Calophyllum oil contains active compounds besides fatty acids which have antioxidant, anti-inflammatory, anti-bacterial, anti-aging, and anti UV properties. The active compounds are calophyllolide, inophyllums, calanolides, tamanolides, and coumarins. This makes Calophyllum oil very potential to be used as skin care cosmetic products, such as serum oil. Calophyllum oil can be produced through mechanical and/or solvent extraction processes. The solid waste from serum oil production process like shell and cake could be made into biopellet and animal feed products. The purpose of this research was to analysis and design serum oil
production process with fresh Calophyllum seeds as a raw material. There were three schemes of serum oil production process that tested in this research. Every scheme performed two different methods of oil extraction process, which were cold and hot hydraulic press, cold hydraulic press and binary solvent, hot screw press and binary solvent. Scheme 1 with cold and hot hydraulic press process was the best scheme if it was comparised on oil quality. Scheme 2 produced the high oil yield at second extraction process with binary solvent, however its qualitiy was low. Scheme 3 that used hot screw press and binary solvent extraction process was the best scheme based on high oil yield, quality, and variant of products produced. The products produced from scheme 3 (based on 1 ton of Calophyllum) were Calophyllum virgin oil of 141 kg, Calophyllum oil of 57 kg, resin 7.05 of kg, biopellet of 594 kg, and animal feed of 142.2 kg.