Show simple item record

dc.contributor.authorUtami, Ade Putri
dc.date.accessioned2010-05-04T12:17:18Z
dc.date.available2010-05-04T12:17:18Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11427
dc.description.abstractPersaingan usaha di dunia bisnis saat ini berkembang sangat pesat. Perusahaan-perusahaan yang ada dalam bisnis tersebut harus mempunyai keunggulan-keunggulan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Kemampuan setiap perusahaan dalam mengantisipasi setiap perubahan baik eksternal maupun internal sangat menentukan keberhasilan perusahaan tersebut di dunia bisnis. Taspen merupakan perusahaan yang bergerak dibidang asuransi sosial dengan kegiatan utamanya yaitu penyimpanan tabungan pegawai negeri yang menjadi peserta dan memberikan manfaat atas tabungan tersebut dalam bentuk asuransi bagi peserta. Untuk dapat bertahan dalam menghadapi perubahan-perubahan baik eksternal maupun internal perusahaan, PT Taspen (Persero) Cabang Bogor harus menjadi organisasi pembelajar yang dapat memberikan fasilitas pembelajaran dan pengembangan pribadi pada semua karyawannya. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi penerapan model sistem organisasi pembelajar pada PT Taspen (Persero) Cabang Bogor dan (2) Mengidentifikasi ada atau tidaknya perbedaan persepsi antara pimpinan dan karyawan PT Taspen (Persero) Cabang Bogor terhadap penerapan model sistem organisasi pembelajar. Penelitian ini dilakukan di Kantor PT Taspen (Persero) Cabang Bogor yang berlokasi di Jl. Raya Pajajaran No. 99 Bogor. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari kuesioner karyawan dan wawancara dengan pihak Kantor PT Taspen (Persero) Cabang Bogor. Data sekunder berasal dari hasil studi terhadap pustaka-pustaka yang berkaitan dengan bahasan penelitian seperti buku, jurnal dan internet. Kuesioner yang digunakan terdiri dari pertanyaan tentang identitas responden dan pernyataan Learning Organization Profile yang digunakan untuk memperoleh data tentang penerapan model sistem organisasi pembelajar. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan persepsi antara pimpinan dan karyawan terhadap penerapan model sistem organisasi pembelajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat penerapan model sistem organisasi pembelajar pada PT Taspen (Persero) Cabang Bogor berada pada tingkat sebagian besar telah diterapkan (skala 3). Dengan nilai rata-rata yang didapat sebesar 34,35 berarti secara keseluruhan penerapan model sistem organisasi pembelajar pada PT Taspen (Persero) Cabang Bogor lebih baik atau diatas rata-rata 500 organisasi berdasarkan hasil penelitian Marquardt yang dikutip dari Rahmatunnisa (2000) yang memiliki nilai rata-rata 22,00 dan dapat dinyatakan sangat baik. Uji kruskal wallis menunjukkan nilai p untuk keseluruhan model sistem organisasi pembelajar adalah sebesar 0,366 (lebih besar dari 0,05) yang mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan persepsi antara pimpinan dan karyawan PT Taspen (Persero) Cabang Bogor mengenai penerapan model sistem organisasi pembelajar di perusahaan.id
dc.titleIdentifikasi Penerapan Model Sistem Organisasi Pembelajar pada PT Taspen (Persero) Cabang Bogorid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record