Search
Now showing items 1-10 of 14
Pengaruh Pemberian Ransum LNI/pl UW/P.40/C.372,0/C:P 9,3 Berkadar Protein 40 Persen dan Berasio Kalori : Protein 9,3 KKAL DE per gram Protein Ransum sebanyak 32, 52, 72 dan 92 persen Bbot Biomassa terhadap Pertumbuhan Pascalarva Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) pada Padat Penebaran awal 100 ekor PL20 per meter persegi
(IPB (Bogor Agricultural University), 1991)
Tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui trend atau pola respons pertumbuhan dan kelangsungan hiduo pascalarva udang windu yang ditebar dengan padat penebaran awal 100 ekor PLZ0 per meter persegi, terhadaD ransun ...
Pengaruh Pemberian Ransum LNI/pI UW/P.40/C.372,0/C:P 9,3 Berkadar Protein 40 Persen dan Berasio Kalori : Protein 9,3 kkal De Per Gram Protein Ransum Sebanyak 32, 52, 72 dan 92 Persen Bobot Biomassa terhadap Pertumbuhan Pascalarva Udang Windu
(IPB (Bogor Agricultural University), 1991)
Tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui trend atau pola respons pertumbuhan dan kelangsungan hidup pascalarva udang windu yang ditebar dengan padat penebaran awal 125 ekor PLZ0 per meter persegi, terhadap ransum ...
Pengaruh Pemberian Ransum LNI/pI UW/P.40/C.340.0/C:P 8,5 Berkadar Protein 40 Persen dan Berasiio Kalori : Protein 8,5 kkal De Per Gram Protein Ransum Sebanyak 32, 52, 72 dan 92 Persen Bobot Biomassa terhadap Pertumbuhan Pascalarva Udang Windu
(IPB (Bogor Agricultural University), 1991)
Tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui trend atau pola respons pertumbuhan dan kelangsungan hidup pascalarva udang windu yang ditebar dengan padat penebaran awal 100 ekor PL20 per meter persegi, terhadap ransum ...
Pengaruh Pemberian Ransum LNI/pI UW/P.40/C.308,0/C:P 7,7 Berkadar Protein 40 Persen dan Berasio Kalori : Protein 7,7 kkal De Per Gram Protein Ransum Sebanyak 32, 52, 72 dan 92 Persen Bobot Biomassa terhadap Pertumbuhan Pascalarva Udang Windu
(IPB (Bogor Agricultural University), 1991)
Tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui trend atau pola respons pertumbuhan dan kelangsungan hidup pascalarva udang windu yang ditebar dengan padat penebaran awal 125 ekor PL20 per meter persegi, terhadap ransum ...
Keberadaan Monodon Baculovirus pada Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fabr.)
(IPB (Bogor Agricultural University), 1991)
Penelitian dilakukan di PT Udang Asri Kencana, Karawang (Pantai Utara Jawa Barat) dan PT Humpuss, Labuan (Pantai Selatan Jawa Barat) sebagai tempat pengambilan contoh udang dan Laboratorium Parasit Ikan, Jurusan Budidaya ...
Hubungan Jenis Ikan sebagai Pakan dan Tingkat Pemberiannya dengan Pertumbuhan Kepiting Bakau Scylla serrata (Forskal)
(IPB (Bogor Agricultural University), 1991)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan tingkat pemberian pakan yang memadai bagi pertumbuhan kepiting bakau di lingkungan perairan tambak.
Pengaruh berbagai konsentrasi garam dan jumlah pencucian selama proses leaching dalam pembuatan surimi dari ikan kembung perempuan (Rasterlliger neglectus)
(IPB University, 1991)
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai September 1990 di Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BBPMHP), Muara Baru, Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi ...
Mempelajari pengaruh pengemasan terhadap perubahan mutu dendeng ikan nila merah (Oreochrimis sp.)
(IPB University, 1991)
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengemasan secara vakum dan non-vakum terhadap perubahan mutu dendeng ikan nila merah (Oreochromis sp.) selama penyimpanan (8 minggu). Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu ...
Mempelajari pengaruh perendaman dalam cacahan daun pepaya terhadap mutu dan kandungan kapur tripang kering
(IPB University, 1991)
milik Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh perendaman tripang dalam cacahan daun pepaya terhadap mutu tripang terutama kandungan kapurnya.
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, sejak ...
Studi pendahuluan pengalengan udang windu (Penaeus monodom) dalam medium air garam dengan perbedaan waktu dan suhu sterilisasi
(IPB University, 1991)
3 Univers Pengalengan merupakan salah satu cara pengawetan dengan menggunakan suhu tinggi (110 121)°C yang mempu- nyai nilai ekonomi tinggi, daya awet tinnggi, mudah dalam penyimpanan, mudah dalam transportasi dan mudah ...