Strategi Peningkatan Mutu Produk Agroindustri Tempe di Bagansiapiapi Provinsi Riau

Abstract

Agroindustri tempe di Dusun Mulya umumnya masih berskala rumah tangga yang proses produksinya masih tradisional dan manajeman oprasionalnya belum efektif dan efisien serta kehigienisannya belum terjamin. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu produk pada agroindustri tempe di Dusun Mulya. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor internal dan eksternal, mengidentifikasi alternatif strategi peningkatan mutu produk, serta menentukan strategi peningkatan mutu produk yang paling tepat pada agroindustri tempe di Dusun Mulya. Metode pada penelitian ini menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE), matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE), matriks Internal-Eksternal (IE), matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT), dan matriks Quantitative Stretegy planning (QSP). Alternatif strategi yang diperoleh adalah melakukan penetrasi pasar yaitu dengan peningkatan penjualan pada pasar yang telah ada dan melakukan promosi produk; melakukan pembinaan mengenai sistem produksi tempe higienis dan mutunya terjamin pada pengrajin tempe; membuat ragam olahan tempe dan menjalin kerjasama dengan petani lokal; serta meningkatkan bantuan pendukung produksi tempe dan mempublikasikan informasi melalui media sosial yang resmi. Strategi yang paling tepat untuk diterapkan yaitu melakukan pembinaan mengenai sistem produksi tempe higienis dan mutunya terjamin pada pengrajin tempe, serta membuat ragam olahan tempe dan menjalin kerjasama dengan petani lokal dengan Sum Total Attractiveness Score (STAS) sebesar 14,637 dan 13,913.

The tempe agroindustries in Dusun Mulya, are generally still on a household scale in which production process is still traditional and its operational management is ineffective and inefficient, and its hygiene is not guaranteed. Therefore, it is necessary to improve the product quality in the tempe agroindustries in Mulya Hamlet. This research aims to analyze the internal and external factors, identify alternative product quality improvement strategies, and determine the most appropriate product quality improvement strategies for the tempe agroindustries in Mulya Hamlet. The method used in this study is the Internal Factor Evaluation (IFE) matrix, External Factor Evaluation (EFE) matrix, Internal-External (IE) matrix, Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) matrix, and Quantitative Strategy Planning (QSP) matrix. The alternative strategies obtained are to penetrate the market by increasing sales in the existing market and promoting the product; provide guidance on the hygienic and quality guaranteed tempe production system for tempe artisans; make various processed tempe and establish cooperation with local farmers; as well as increase support for tempe production and publishing information through official social media. The most appropriate strategy to be applied are to provide guidance on hygienic and quality-assured tempe production system, and for tempe producer to make various processed tempe and collaborate with local farmers with a Sum Total Attractiveness Score (STAS) of 14.637 and 13.913.