| dc.description.abstract | Tren pembelajaran daring menjadi pilihan pada tahun 2020, ketika pandemi
Covid-19 menyebabkan perguruan tinggi membatalkan kelas tatap muka dan
memaksa para pengajar untuk menerapkan model pembelajaran daring, dimana
saat ini pendidikan keteknikan dituntut untuk menerapkan inovasi dalam
pengajarannya, agar kompetensi yang dijanjikan oleh sebuah program studi
keteknikan dapat tercapai secara efektif. Mata kuliah wajib dasar Teknik yang ada
di semester pertama dan semester kedua menjadi penting, sebagai dasar untuk
dapat melanjutkan ke semester selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis efektivitas dan faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas
penggunaan model pembelajaran daring serta merumuskan strategi peningkatan
efektivitas untuk mata kuliah keteknikan di Departemen Teknik Sipil dan
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTSL FTUI) sebagai
rekomendasi penerapan blended learning di masa new normal kedepannya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan
kuesioner skala Likert 5 titik. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan non-probability sampling dengan teknik pengambilan sampel
saturation sampling (sampel jenuh) atau sensus, yaitu dengan menggunakan
seluruh sampel yang ada di dalam populasi. Populasi penelitian terdiri dari
mahasiswa program sarjana angkatan 2018, 2019 dan angkatan 2020 DTSL FTUI
yang telah mengambil mata kuliah dasar wajib Teknik. Karena penelitian ini
membandingkan antara pembelajaran daring dan luring maka sampel disamakan,
yaitu untuk luring dan daring masing-masing sebanyak 117 mahasiswa. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM PLS (Structural
Equation Model - Partial Least Square) guna menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi efektivitas penggunaan model pembelajaran daring untuk mata
kuliah keteknikan di DTSL FTUI. Guna menganalisis efektivitas penggunaan
model pembelajaran daring terhadap luring untuk mata kuliah keteknikan bagi
mahasiswa di DTSL FTUI digunakan uji Mann-Whitney dan guna merumuskan
strategi peningkatan efektivitas penggunaan model pembelajaran daring untuk
mata kuliah keteknikan di DTSL FTUI dilakukan analisis menggunakan Diagram
Kartesius.
Berdasarkan uji Mann-Whitney untuk membandingkan antara pembelajaran
daring dan luring non praktikum dan praktikum, didapatkan hasil yaitu untuk
variabel pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan waktu memiliki hasil yang
signifikan dengan nilai p-value < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan efektivitas
pembelajaran daring dilihat dari variabel pelaksanaan pembelajaran dan
pengelolaan waktu dinilai cukup efektif, meskipun dari variabel efektivitas
pembelajaran itu sendiri hasilnya tidak signifikan, yang artinya tidak ada
perbedaan antara saat pembelajaran luring maupun daring.
Berdasarkan analisis SEM PLS, indikator waktu belajar yang efektif
memberikan kontribusi terbesar dalam variabel pengelolaan waktu sebesar 0.891
4
sedangkan indikator penggunaan media pembelajaran memiliki kontribusi
terbesar terhadap variabel pelaksanaan pembelajaran sebesar 0.754. Pengujian
hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa pelaksanaan pembelajaran dan
pengelolaan waktu berpengaruh nyata terhadap efektivitas pembelajaran daring.
Meskipun pengelolaan waktu memiliki loading factor terbesar, yang artinya
memiliki pengaruh paling besar terhadap efektivitas pembelajaran daring, namun
memiliki nilai persepsi responden yang rendah, sehingga berada pada kuadran
high priority atau yang menjadi perhatian untuk perbaikan.
Hasil penelitian perlu ditindaklanjuti secara strategis dengan memanfaatkan
berbagai media pembelajaran baik secara asynchronous ataupun synchronous
guna menunjang pembelajaran daring serta memfasilitasi pengadaan peralatan
pembelajaran dan mengadakan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan
perkuliahan daring ini. Sosialisasi penggunaan digital library kepada mahasiswa
sehingga memudahkan untuk mahasiswa mencari referensi dan sumber bacaan
lainnya yang terkait dengan pembelajaran. | id |
