dc.description.abstract | Peternakan sapi perah di Indonesia didominasi oleh peternakan sapi perah skala kecil. Peternakan sapi perah rakyat dikelola oleh petani dengan skala kecil dan manajemen tradisional. Manajemen profesional adalah salah satu upaya untuk mengoptimalkan produksi susu dalam hal kuantitas dan kualitas pada sapi perah. Good Dairy Farming Practice (GDFP) dan Good Milking Practice (GMiP) adalah pedoman untuk meningkatkan usaha peternakan sapi perah dan kualitas susu yang dihasilkan. Studi ini mempelajari penerapan GDFP dan GMiP pada peternakan sapi perah rakyat kawasan Rural dengan populasi di bawah 10 ekor. Berdasarkan data sekunder kependudukan Kecamatan Pangalengan yang masuk kawasan rural atau pedesaan meliputi Desa Banjarsari, Desa Margaluyu, Desa Pulosari, dan Desa Tribaktimulya. Penerapan GDFP mencakup aspek pembibitan dan reproduksi, memberi makan dan minum, manajemen, kandang dan peralatan, kesehatan hewan, dan kesejahteraan hewan. Penerapan GMiP mencakup proses penanganan sapi dan peralatan memerah susu sebelum memerah susu, selama memerah susu, dan setelah memerah susu. Penerapan Good Dairy Farming Practice (GDFP) di peternakan rakyat sapi perah kawasan rural Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Jawa Barat secara keseluruhan sudah diterapkan dengan baik oleh peternak. Penerapan Good Milking Practices (GMiP) secara keseluruhan diterapkan cukup baik. Produksi hasil rataan susu peternaka rakyat kawasan rural tergolong tinggi yakni sebesar 14,15 L ekor-1 hari-1. | id |