Karkas dan Potongan Komersial Ayam Silangan Merawangarab Generasi Keempat dengan Pakan Berbeda pada Umur 12 Minggu
Abstract
Persilangan antara ayam merawang dan arab bertujuan untuk menghasilkan
keturunan yang memiliki kualitas genetik yang lebih baik dari tetuanya. Biaya
pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi. Penggunaan bahan
pakan lokal dapat menjadi alternatif untuk menekan biaya produksi. Penelitian ini
bertujuan mengkaji respons ayam silangan merawangarab generasi keempat
terhadap pakan berbeda. Penelitian ini menggunakan karkas hasil persilangan
tetua yang memiliki komposisi genetik 50% merawang 50% arab. Data dianalisis
menggunakan uji t dari sembilan sampel dengan tiga jenis perlakuan pemberian
pakan yang berbeda. Perlakuan pemberian pakan adalah P1 = 60% pakan
komersial 40% dedak, P2 = 80% pakan komersial 60% dedak, dan P3 = 100%
pakan komersial. Hasil persilangan dievaluasi bobot potong dan sifat kuantitatif
karkasnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perlakuan P1, P2, dan P3 memiliki
bobot potong, karkas, potongan komersial, komponen karkas, dan non karkas
yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Distribusi komposisi edible pada potongan
komersial bagian dada, paha atas, dan paha bawah bervariasi. Penggantian
sebagian pakan komersial dengan 40% dedak padi memiliki total bobot daging
yang lebih tinggi dibandingkan dengan 20% dedak padi. Crossing of merawang and arab chickens aims to improve genetic quality
that better than their parents. Feed cost is the largest component of total
production cost. The use of local feed ingredients can be an alternative to reduce
production costs. The study aimed to evaluate the response of the fourth
generation merawangarab chickens on different feeds. This study used carcasses
of the results of crossing elders who have a genetic composition of 50%
merawang 50% arab. The data were analyzed using t test of nine samples by three
types feeding treatment. The feeding treatment were P1 = 60% commercial feed
40% rice bran, P2 = 80% commercial feed 60% rice bran, and P3 = 100%
commercial feed. The result of the crosses were evaluated the cut weight and the
quantitative properties of the carcass. The result of the evaluation showed that
treatment P1, P2, and P3 had cut weight, carcass, commercial carcass cut, carcass
component, and non-carcass were not significantly different (P>0,05). The
distribution of edible composition on commercial cut of the chest, upper thigh,
and lower thigh varied. Replacement of some commercial feed with 40% rice bran
had a higher total meat weight than 20% rice bran.