Kinerja Produksi Sapi Bali di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kuamang Abadi Kabupaten Bungo Provinsi Jambi
Abstract
Sapi bali merupakan ternak asli Indonesia yang mempunyai potensi genetik dan nilai ekonomis yang cukup potensial untuk dikembangkan. Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kuamang Abadi Kabupaten Bungo memiliki potensi pengembangan sapi yang luas, dengan 90% populasinya adalah sapi bali. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat kinerja produksi sapi bali di sekolah peternakan rakyat Kuamang Abadi, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo dengan dilihat dari data morfometrik (ukuran-ukuran tubuh), sistem manajemen pemeliharaan (intensif, semi intensif, ekstensif) dan kategori umur yang berbeda. Pada penelitian ini sapi bali yang diamati sebanyak 185 ekor, dengan sistem pemeliharaan dan umur yang beragam. Data produktivitas dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu Sistem Pemeliharaan dan Umur dengan ulangan yang berbeda. Hasil yang diperoleh di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kuamang Abadi tidak menunjukan perbedaan morfometrik tubuh yang berbeda nyata, baik yang dipelihara secara intensif, semi intensif maupun ekstensif. Sedangkan pada kategori umur yang berbeda terdapat perubahan ukuran tubuh yang berbeda nyata dari setiap kategori umurnya ( < 1 tahun, 1- 2 tahun dan >2 tahun). Meskipun demikian, jika dilihat dari morfometrik pada sapi bali di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kuamang Abadi hasilnya sudah cukup baik. Bali cattle are native Indonesian cattle that have potential genetic and economic
value to be developed. Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) of Kuamang Abadi, District of
Bungo has wide potential for cattle development, with 90% of the population being Bali
cattle. This study aims to determine the performance level of bali cattle production at the
SPR of Kuamang Abadi, District of Bungo by looking at morphometric data (body
measurements), maintenance management systems (intensive, semi-intensive, extensive)
and different age categories. In this study, 185 bali cattle were observed, with various
rearing systems and ages. Productivity data were analyzed using descriptive analysis and
Factorial Completely Randomized Design (CRD) with 2 treatment factors, namely the
maintenance system and age with different replications. The results obtained at the SPR
of Kuamang Abadi did not show significant differences in body morphometrics, whether
reared intensively, semi-intensively or extensively. Meanwhile, in different age
categories, changes in body size were significantly different from each age category (< 1
year, 1-2 years and > 2 years). However, when viewed from the morphometrics of bali
cattle at the SPR of Kuamang Abadi the results are quite good.