dc.description.abstract | Biji nyamplung memiliki kandungan minyak (75%) dan resin (28%) yang
tinggi. Minyak nyamplung potensial untuk dijadikan bahan baku pembuatan
biodiesel, biokerosin, dan sabun. Resin nyamplung mengandung senyawa fenolik
di dalamnya, seperti kumarin yang memiliki khasiat sebagai anti inflamasi, anti
kanker, anti mikroba, dan anti koagulan. Minyak nyamplung tergolong non edible,
sehingga pemanfaatan minyak nyamplung tidak bersaing dengan kepentingan
pangan. Pada penelitian ini, biji nyamplung diekstraksi menggunakan campuran
pelarut heksan dan metanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimasi
suhu (40-60 oC), waktu ekstraksi (4-6 jam), dan kecepatan pengadukan (200-600
rpm) pada proses ekstraksi minyak dan resin. Penelitian ini dirancang menggunakan
central composite design (CCD), dan variabel-variabelnya dioptimasi
menggunakan response surface method (RSM). Hasil optimasi rendemen minyak
diperoleh model terbaik yaitu kuadratik. Kondisi proses optimum yang
menghasilkan rendemen minyak tertinggi (58.74%) adalah suhu 49.36 oC, waktu
ekstraksi 5.26 jam, dan kecepatan pengadukan 385 rpm. Hasil optimasi rendemen
resin diperoleh model terbaik yaitu mean dengan rata-rata rendemen resin yang
diperoleh 14.95% untuk seluruh kondisi proses ekstraksi yang diuji. Karakteristik
minyak yang dihasilkan memiliki kadar total volatile matter 0.44-6.92%, kadar abu
0.00-0.05%, densitas 0.87-0.91 g.cm-3 pada suhu 25 oC, viskositas 16.16-53.12 cSt
pada suhu 40 oC, dan bilangan asam 18.22-42.55 mg-KOH.g-1
. Karakteristik resin
yang dihasilkan memiliki kadar total volatile matter 1.40-4.39%, bilangan asam 73-
137.65 mg-KOH.g-1
, dan kadar total fenol 2.94-9.48%. | id |