Show simple item record

dc.contributor.advisorAfnan, Rudi
dc.contributor.advisorSuryati, Tuti
dc.contributor.authorWicaksono, Muhammad Abi
dc.date.accessioned2021-03-23T13:03:34Z
dc.date.available2021-03-23T13:03:34Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106385
dc.description.abstractTransportasi memiliki peran penting pada industri ayam broiler. Durasi transportasi dapat memengaruhi kondisi ayam broiler yang diangkut. Jarak perjalanan tidak bisa dijadikan patokan dalam perhitungan durasi transportasi karena lalu lintas di Indonesia sulit diprediksi. Respon fisiologi ayam broiler akibat transportasi dapat menggambarkan tingkat cekaman yang dialami. Beberapa respon fisiologi ayam broiler yang dapat digunakan sebagai indikator tingkat cekaman adalah suhu rektal, rasio heterofil limfosit (HL), kandungan stres oksidatif, dan aktivitas enzim katalase pada organ dalam hati dan daging bagian paha bawah. Peningkatan jumlah leukosit melebihi batas normal dapat menunjukkan terjadinya stres pada ayam broiler. Kadar malonaldehida (MDA) dan aktivitas enzim katalase juga digunakan untuk mengukur stres oksidatif pada ayam broiler. Stres oksidatif terjadi apabila kadar MDA lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediaan aktivitas enzim katalase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi respon fisiologis, rasio HL, kadar MDA, dan aktivitas enzim katalase pada ayam broiler akibat transportasi dengan durasi yang berbeda. Metode pengambilan data terbagi menjadi tiga pengamatan berdasarkan rataan bobot badan. Pengamatan satu dilakukan pada broiler dengan bobot rataan 1.5 kg per ekor, pengamatan dua dilakukan pada broiler dengan bobot rataan 1.6 kg per ekor, dan pengamatan tiga dilakukan pada broiler dengan bobot rataan 1.9 kg per ekor. Peubah yang diamati adalah nilai temperature humidity index (THI) suhu rektal, rasio heterofil limfosit, susut bobot, kadar MDA, dan aktivitas enzim katalase. Analisis data menggunakan Uji T, Uji T independen untuk membandingkan antar lokasi pada tiap pengamatan, sedangkan Uji T dependen membandingkan respon sebelum dan sesudah transportasi pada tiap lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai THI berbeda nyata antar perlakuan di luar maupun di dalam keranjang. Nilai THI di dalam keranjang lebih tinggi dibandingkan di luar keranjang akibat tambahan panas hasil metabolisme ayam broiler sehingga meningkatkan suhu di dalam keranjang. Nilai THI keseluruhan pengamatan menunjukkan lingkungan menyebabkan cekaman pada ayam broiler penelitian. Nilai THI menurun dengan semakin lama transportasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleRasio Heterofil Limfosit, Kadar Malonaldehida, dan Aktivitas Enzim Katalase Ayam Broiler pada Proses Transportasi dengan Berbagai Durasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpost transportationid
dc.subject.keywordrectal temperatureid
dc.subject.keywordweightlossid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record