dc.description.abstract | Di masa melonjaknya angka korban Covid-19 merupakan peluang bagi
investor untuk menanamkan modalnya pada subsektor industri farmasi. Terbukti
saham- saham farmasi yaitu CARE naik 25,36%, INAF terangkat 24,78%, dan
KAEF menguat 24,63%. Karena karakteristik saham High Risk High Return,
perlunya penilaian saham untuk earning yang maksimal dan risiko minim.
pendekatan valuasi saham yang digunakan pada analis saham ini yaitu Price
Earning Ratio (PER), dan Discounted Cash Flow (DCF). Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis nilai intrinsik saham, dan keputusan investasi yang tepat
berdasarkan pendekatan PER, dan DCF pada perusahaan subsektor farmasi, serta
menentukan pendekatan yang lebih akurat dengan analisis Root Mean Square Error
(RMSE). Jenis data yang digunakan kuantitatif. Data sekunder didapatkan dari
laporan keuangan IDX. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling.
Hasil penelitian berdasarkan pendekatan PER membeli 5 saham undervalued yaitu
DVLA, KLBF, MERK, SIDO, dan TSPC , dan menjual 1 saham overvalued yaitu
KAEF pada tahun 2018-2019. Berdasarkan pendekatan DCF membeli DVLA, dan
MERK menjual yaitu KLBF, KAEF, SIDO dan TSPC pada tahun 2019.
Berdasarkan analisis RMSE metode Price Earning Ratio merupakan metode
valuasi yang lebih akurat.
Kata kunci: Covid-19, Discounted Cash Flow, Price Earning Ratio, Root Mean
Square Error | id |