Kelekatan Remaja dengan Orang Tua dan Teman Sebaya, Penghargaan Diri, dan Online Resilience Remaja
Abstract
Salah satu cara agar remaja dapat menghadapi risiko saat menggunakan internet adalah dengan memiliki online resilience yang baik. Online resilience merupakan kemampuan seseorang dalam menyikapi berbagai pengalaman ketika menggunakan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik remaja, karakteristik keluarga, kelekatan orang tua, kelekatan teman sebaya, dan penghargaan diri terhadap online resilience remaja. Penelitian ini menggunakan desain eksplanatori. Responden dalam penelitian ini berjumlah 224 remaja yang berada pada rentang usia 15-18 tahun, memiliki dan tinggal dengan orang tua lengkap, serta menggunakan media sosial. Kota Bogor sebagai lokasi penelitian dipilih secara purposive, dengan pengambilan contoh sebanyak empat SMA yang terdiri atas dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta dengan menggunakan simple random sampling. Data kemudian diolah dengan analisis deskriptif, uji korelasi, dan uji regresi linier berganda. Penelitian ini meneliti kelekatan orang tua dan remaja per dimensi. Dimensi kepercayaan keduanya terkategori sedang, dan dimensi komunikasi serta dimensi pengasingan terkategori rendah Lebih dari separuh remaja memiliki penghargaan diri dengan kategori rendah, dan online resilience kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan dimensi kepercayaan, komunikasi, dan pengasingan pada kelekatan ayah, kelekatan ibu, dan kelekatan remaja berhubungan nyata dengan penghargaan diri remaja. Selain itu, gender remaja dan dimensi pengasingan pada kelekatan ayah berpengaruh signifikan positif terhadap online resilience remaja. One of the things that teenagers should prepare for when facing risks on the internet is having good online resilience. Online resilience is the ability to respond to the experience that happened when using social media. This study aims to analyze the influence of parent attachment, peer attachment, and self-esteem on online resilience on adolescent social media users. This research used an explanatory design. A total of 224 adolescent social media users with the age of 15-18 also have and live with complete parents was participated in this study. Bogor City was chosen purposively as the location of this study, while the senior high school (two public schools and two private schools) was selected with simple random sampling. The data were analyzed with descriptive tests, correlation tests, and multiple linear regression tests. This study examined the attachment of parents and adolescents per dimension. Both trust dimension is categorized as a medium, and both the communication dimension and alienation dimension is in a low category. More than half of the adolescents have self-esteem in the low category and online resilience in the medium category. The result showed that trust, communication, and alienation dimensions in father, mother, and adolescent attachment has a significant correlation with adolescent’ self-esteem. The result also showed that gender and alienation dimensions on father attachment have positive significant effects with online resilience in adolescent social media users.