Keterlibatan Pengasuh Informal, Religiusitas, dan Kualitas Hidup Lansia Pria
Abstract
Masa lansia ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan psikologis yang akan memengaruhi kemandirian dan kualitas hidupnya, sehingga sampai akhir hayatnya banyak lansia membutuhkan pengasuh baik formal (perawat terlatih) maupun informal (anggota keluarga, baik pasangan maupun bukan pasangan). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh keterlibatan pengasuh dan religiusitas terhadap kualitas hidup lansia pria dengan pengasuh pasangan dan bukan pasangan. Penelitian ini melibatkan 50 lansia pria di Kelurahan Pabuaran Mekar dan Pakansari, Cibinong dengan jumlah 32 lansia dengan pengasuh pasangan dan 18 lansia dengan pengasuh bukan pasangan, serta dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, lalu dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji beda independent t-test, uji korelasi Kendall’s tau-b dan Pearson, serta uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan pengasuh berada pada kategori rendah, sedangkan religiusitas dan kualitas hidup lansia berada pada kategori tinggi. Keterlibatan pengasuh pasangan lebih rendah dibandingkan pengasuh bukan pasangan, sedangkan religiusitas dan kualitas hidup pada lansia dengan pasangan lebih tinggi dibandingkan lansia dengan pengasuh bukan pasangan. Kualitas hidup semakin tinggi pada lansia yang berusia lebih muda, berstatus menikah, memiliki pendapatan yang tinggi, diasuh oleh pasangan, keterlibatan pengasuh rendah, dan religiusitas yang tinggi. Hasil uji regresi menunjukkan lansia yang berstatus menikah dan religiusitasnya semakin tinggi akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.