Gambaran Hematologi Induk Domba selama Bunting yang diberi Pakan Flushing
View/ Open
Date
2020Author
Jono, Silke Zorena
Astuti, Dewi Apri
Diapari, Didid
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian pakan flushing pada
induk domba dengan sumber energi berbeda yang berasal dari minyak kelapa
sawit dan minyak lemuru terhadap profil hematologi serta pola hematologi induk
domba selama bunting. Induk domba bunting membutuhkan nutrien tinggi seperti
energi dan protein untuk kebutuhan utama serta pertumbuhan janin. Profil
hematologi pada induk domba selama kebuntingan bersifat fluktuatif berhubungan
dengan status kesehatan. Minyak digunakan dalam ransum sebagai sumber energi.
Asam lemak dalam minyak berperan sebagai prekursor hormon reproduksi yang
dapat memengaruhi status hematologi. Penelitian ini menggunakan minyak kelapa
sawit yang mengandung asam lemak jenuh (SFA) dan minyak ikan lemuru yang
mengandung asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). Dua belas ekor Domba Garut
digunakan dalam penelitian ini dianalisa menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dan dibagi ke dalam 4 perlakuan dan 3 kelompok. Data dari
profil hematologi dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) serta uji
lanjut Duncan. Perlakuan yang diberikan adalah T0 = ransum basal tanpa minyak,
T1 = Ransum flushing mengandung 6% minyak kelapa sawit, T2 = Ransum
flushing mengandung 3% minyak kelapa sawit dan 3% minyak lemuru, dan T3 =
Ransum flushing mengandung 6% minyak lemuru. Pola nilai hematologi selama
fase kebuntingan induk (sebelum bunting, awal bunting, tengah bunting, akhir
bunting, dan setelah kelahiran anak) dianalisis secara deskriptif. Parameter yang
diamati adalah jumlah eritrosit, jumlah leukosit, persentase hemoglobin, dan
persentase hematokrit. Hasil menunjukkan perlakuan T3 memengaruhi jumlah
leukosit, dan perlakuan T2 dan T3 memengaruhi jumlah eritrosit. Jumlah eritrosit,
leukosit, kadar hemoglobin, serta hematokrit induk domba mengalami perubahan
selama masa kebuntingan. Nilai hematologi tertinggi terdapat pada fase setelah
kelahiran anak.