Peningkatan Kualitas Limbah Cair Kelapa Sawit Menggunakan Metode Elektrokoagulasi
View/ Open
Date
2020Author
Reyhanto, Fathan
Indrasti, Nastiti Siswi
Suprihatin
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah cair kelapa sawit memiliki konsentrasi senyawa organik yang
tinggi, untuk mengolah limbah tersebut pada umumnya menggunakan sistem kolam
sedangkan sistem pengolahan tersebut membutuhkan waktu yang lama dan lahan
yang luas. Untuk mengolah limbah lebih cepat membutuhkan pengolahan alternatif
salah satunya adalah elektrokoagulasi. Proses elektrokoagulasi merupakan
kombinasi proses elektrolisis dan koagulasi yang menggumpalkan dan
mengendapkan partikel-partikel halus dalam air. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh variasi tegangan listrik dan waktu kontak pada pengolahan
limbah cair kelapa sawit dengan elektrokoagulasi dan mendapatkan kombinasi
terbaik dalam penyisihan parameter COD (Chemical oxygen demand), BOD
(Biochemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid), kekeruhan, warna
dan nitrat. Limbah cair kelapa sawit dari pengolahan anaerob. Limbah cair diberi
tegangan 10, 15 dan 20 Volt dan dikombinasikan dengan waktu kontak 30, 45 dan
60 menit. Peningkatan tegangan dan waktu kontak dapat mempengaruhi penurunan
kadar polutan. Kombinasi terbaik didapatkan pada tegangan 15 Volt dengan waktu
kontak 30 menit. Pengolahan pada kombinasi tersebut mengasilkan penurunan
kadar polutan, pada parameter COD sebesar 87,36%, dengan konsentrasi 758,08
mg/L, BOD sebesar 97,02% dengan konsentrasi 81,5 mg/L, TSS sebesar 90,08%
dengan konsentrasi 70 mg/L, nitrat sebesar 58,54% dengan konsentrasi 12,54 mg/L,
warna sebesar 92,55% dengan konsentrasi 775 PtCo , kekeruhan sebesar 85,65%
dengan konsentrasi 32,63 NTU dan pH sebesar 8,35