Kinerja Produksi Udang Vaname dalam Karamba Jaring Apung di Laut dengan Frekuensi Pemberian Pakan Berbeda
View/ Open
Date
2020Author
Mar'i, Sidqi Saidul
Effendi, Irzal
Hadiroseyani, Yani
Metadata
Show full item recordAbstract
Kondisi perairan laut yang memiliki kecepatan arus dan gelombang yang
tinggi menyebabkan sebagian pakan buatan yang diberikan hilang dan
pertumbuhan udang terhambat, sehingga perlu dilakukan pengaturan frekuensi
pemberian pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan frekuensi pemberian
pakan yang terbaik untuk udang vaname dalam karamba jaring apung (KJA) di
laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3
perlakuan frekuensi pemberian pakan, yaitu 4 kali per hari, 5 kali per hari, dan 6
kali per hari, pada jam 06.00-21.00 WIB dengan 3 ulangan. Udang vaname
memiliki panjang 3,39±0,61 cm dan bobot 0,23±0,12 g dipelihara dengan
kepadatan 450 ekor m-2 dalam KJA berukuran 3×3×1,5 m3. Udang vaname diberi
pakan komersial dengan protein 41 %, lalu dengan protein 30%. Tingkat
pemberian pakan yang diberikan diturunkan secara bertahap dari 20 % sampai 5
% biomassa udang vaname, dengan waktu pemeliharaan selama 2 bulan. Udang
vaname diukur pertumbuhan dan dianalisis isi lambungnya setiap 15 hari. Analisis
isi lambung digunakan untuk megidentifikasi genus, kelimpahan, dan indeks
pakan alami. Parameter fisika dan kimia air diukur dari jam 06.00-21.00 setiap 3
jam sekali setiap 15 hari, kecuali amonia, sedangkan parameter biologi air diambil
sekitar 17.00 setiap 15 hari. Frekuensi pemberian pakan tidak bepengaruh
terhadap kinerja produksi udang vaname yang dibudidayakan di laut. Frekuensi
pemberian pakan tersebut menghasilkan kinerja produksi dengan kelangsungan
hidup 35,63-59,79 %, bobot akhir 4,59-5,29 g, laju pertumbuhan bobot spesifik
2,46-2,73 % hari-1, laju pertumbuhan bobot mutlak 0,073-0,084 g hari-1, biomassa
akhir 7,35-10,84 kg, rasio konversi pakan 1,82-2,53, dan produksi biomassa 0,82-
1,20 kg m-2.
Collections
- UT - Aquaculture [2036]