dc.description.abstract | Bungkil kedelai digunakan sebagai komponen utama dan menjadi salah satu bahan dalam pakan unggas di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan sifat fisik (kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, sudut tumpukan) dan kandungan serat kasar bungkil kedelai dari Argentina dan Brazil sebelum dan sesudah diolah dengan fraksinasi. Racangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari 2 faktor (bahan dan fraksi) dan 3 ulangan. Analisis data dilakukan dengan sidik ragam (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan. Data kandungan serat kasar dianalisis secara deskriptif dan data sifat fisik dianalisis menggunakan analisis varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi (P <0.05) antara bahan dan fraksi pada karakteristik fisik bungkil kedelai kedelai Argentina dan Brazil. Nilai tertinggi pada uji sifat fisik bungkil kedelai asal Argentina dan Brazil berada di fraksi bawah dengan nilai KT 593.80 g L-1 dan 555.96 g L-1, KPT 644.08 g L-1 dan 586.96 g L-1, BJ 1.29 kg L-1 dan 586.96 kg L-1, ST 17.22 ° dan 18.43 °. Kadar serat kasar (%) pada ketiga fraksi bungkil kedelai Argentina dan Brazil adalah 8.2, 6.72, 3.72 dan 8.44, 5.41, 4.96. Dapat disimpulkan bahwa fraksinasi dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk mengetahui kualitas bungkil kedelai dilihat dari aspek sifat fisik dan kandungan serat kasar. | id |