dc.description.abstract | Poliuretan merupakan polimer yang memiliki kegunaan luas dan dihasilkan
dari reaksi antara poliol dengan isosianat. Pentingnya aspek keberlanjutan membuat
penggunaan minyak sawit dijadikan alternatif utama sebagai pengganti bahan baku
poliuretan yaitu poliol. Peneliti menggunakan reaksi thiol-ene coupling (TEC)
dalam sintesis poliol dari asam oleat minyak sawit. Reaksi TEC merupakan reaksi
penambahan gugus OH secara langsung terhadap ikatan rangkap suatu senyawa
melalui bantuan lampu UV. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh kondisi proses TEC terhadap rendemen dan karakteristik poliol. Reaksi
TEC dilakukan dengan penambahan radikal 2-merkaptoetanol ke dalam asam oleat
pada kondisi penyinaran lampu UV 400 W, tanpa fotoinisiator dan dengan
pengadukan 300 rpm. Penelitian ini menggunakan variasi perlakuan pada rasio
molar asam oleat (AO) : merkaptoetanol (ME) (1:2 dan 1:3) dan waktu reaksi TEC
(4, 5 dan 6 jam). Hasil penelitian menunjukkan poliol dengan rasio molar AO:ME
1:3 dan waktu reaksi 6 jam memberikan rendemen hasil tertinggi yaitu sebesar
92,67%. Peningkatan molaritas tiol dan waktu reaksi akan meningkatkan viskositas,
densitas, dan bilangan hidroksil serta menurunkan bilangan asam dan bilangan iod
poliol. Hasil analisis Near Infrared Spectroscopy (NIRS) dapat membuktikan
bahwa ada perbedaan jumlah gugus fungsi karbonil, tiol dan hidroksil antara asam
oleat dan poliol. | id |