Pengaruh Jenis Pengeringan terhadap Kualitas Bubuk Masker Kefir dari Susu Kambing.

Abstract

Kefir merupakan produk susu hasil fermentasi menggunakan kultur starter kefir dari kumpulan bakteri antara lain Lactobacillus caucasus, Leuconoctoc, Acetobacter dan Streptococcus. Antioksidan yang terkandung dalam kefir dapat menetralkan radikal bebas sehingga dapat mengurangi dampak kerusakan pada sel tubuh dan jaringan. Selain diminum, kefir dapat digunakan sebagai masker wajah karena kandungan antioksidan, asam laktat, dan lemaknya berguna untuk perawatan wajah yaitu dengan menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Kefir yang digunakan sebagai masker wajah harus disimpan pada suhu rendah agar tidak mudah mengalami kerusakan. Pembuatan masker kefir dalam bentuk bubuk akan menghambat pertumbuhan bakteri perusak sehingga dapat memperpanjang umur simpannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat masker kefir dalam sediaan bubuk dengan menggunakan dua jenis pengeringan yaitu pengeringan oven dan pengeringan semprot (spray drying). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pengeringan berpengaruh nyata terhadap kandungan kadar air, nilai Aw, dan kadar lemak. Perlakuan pengeringan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai total asam, pH, TPC, dan jumlah khamir. Bubuk masker kefir yang dikeringkan dengan oven (MKO) lebih baik dalam mempertahankan senyawa aktif setelah dilakukan pengeringan. Berdasarkan hasil uji Hedonik, bubuk masker kefir yang lebih disukai adalah bubuk masker kefir dengan pengeringan semprot (MKS).