Aplikasi Air Ultrafine Bubbles untuk Pematahan Dormansi Benih Padi (Oryza sativa L.)
Abstract
Padi adalah tanaman pangan penting karena menjadi bahan makanan pokok
bagi sebagian besar penduduk dunia terutama Asia. Produktivitas padi di Indonesia
dipengaruhi oleh keadaan benihnya. Viabilitas padi setelah dipanen atau dengan
umur simpan nol bulan sangat rendah. Padi akan memasuki periode after-ripening
yaitu masa dormansi pada benih dimana benih padi tersebut belum mampu untuk
berkecambah dan membutuhkan waktu penyimpanan. Salah satu teknologi yang
diharapkan akan mampu untuk mempercepat pematahan dormansi pada benih padi
adalah mengaplikasikan Ultrafine Bubbles water. Ultrafine bubbles water (UFB
water) merupakan cairan yang mengandung bubbles dengan densitas sebesar 4 x
109/ml dan diameter bubble 100-200 nm atau disebut juga dengan submicron
bubbles dan bersifat invisible. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan
aplikasi UFB water pada benih padi yang baru dipanen dan menganalisis pengaruh
aplikasi UFB water terhadap perkecambahan benih pada berbagai konsentrasi
oksigen terlarut dengan lama perendaman yang berbeda. Benih padi yang
digunakan adalah padi varietas sintanur. Perlakuan perendaman yang digunakan
adalah perendaman menggunakan aquades, air UFB, dan air UFB 20 ppm.
Perkecambahan dilakukan dengan metode setengah UKDdp, yaitu uji kecambah di
atas kertas didirikan dalam plastik. Parameter yang diamati adalah daya
berkecambah (DB), instensitas dormansi (ID), index vigor (IV), dan potensi
tumbuh maksimum (PTM). Dormansi benih padi akan patah secara alami pada 10
minggu setelah panen (MSP). Perlakuan perendaman akan mematahkan dormansi
padi lebih cepat menjadi 6 MSP dan 7MSP. Perlakuan pematahan dormansi dengan
UFB 2 hari merupakan metode yang paling efektif mematahkan dormansi padi
sintanur pada minggu ke-6 dengan persentase DB 87.75%. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa UFB memberikan pengaruh untuk meningkatkan viabilitas
benih padi sintanur.