Optimasi Proses Ekstraksi Minyak dan Resin Dari Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.).
Abstract
Permintaan bahan bakar minyak terus meningkat sementara ketersediaannya
terbatas, sehingga subtitusi bahan bakar nabati dari minyak nyamplung menjadi
alternatif solusi yang tepat. Nyamplung memiliki keunggulan diantaranya
kandungan minyak tinggi, produktivitas tinggi, dan resin sebagai produk samping
memiliki potensi sebagai bahan baku industri farmasi, sehingga perlu dilakukan
optimasi untuk menghasilkan rendemen minyak dan resin optimal dengan mutu
baik. Tujuan penelitian ini untuk memaksimasi rendemen minyak dan resin dengan
mengoptimasi kondisi proses meliputi waktu ekstraksi dan kecepatan pengadukan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah central composite design dan
optimasi dilakukan dengan menggunakan response surface method. Berdasarkan
hasil analisis dengan response surface method, model yang paling cocok untuk
memaksimasi rendemen minyak dan resin adalah polinomial orde kedua.
Rendemen minyak optimum (63.49%) diperloleh pada waktu ekstraksi 5.21 jam
dan kecepatan pengadukan 405 rpm, dan rendemen resin optimum (16.33%)
diperoleh pada waktu ekstraksi 5.10 jam dan kecepatan pengadukan 598 rpm.
Maksimasi rendemen minyak dengan batasan rendemen resin menghasilkan
rendemen minyak dan resin optimum masing-masing sebesar 63.40% dan 16%
yang diperoleh pada waktu ekstraksi 5.22 jam dan kecepatan pengadukan 432 rpm.
Validasi terhadap kondisi proses optimum diperoleh rendemen minyak dan resin
masing-masing sebesar 60.29% dan 14.21% dengan mutu minyak sebagai berikut:
bilangan asam 44.87 mg KOH.g-1, kadar air dan sedimen <0.05 % (trace), densitas
0.874 g.cm-3 dan viskositas 32.26 cSt. Resin memiliki bilangan asam 116.43 mg
KOH.g-1 dan kadar total fenol sebesar 4.11%.