Analisis Sistem Produksi Tahu Bandung dengan Metode Green Value Stream Mapping
Abstract
Proses produksi Tahu Bandung menggunakan air dan bahan bakar untuk
produksi berpotensi menghasilkan green waste. Penelitian ini dilakukan di UMKM
Pabrik X, Y dan Z yang berlokasi masing-masing di desa Cibanteng, Cibeureum
dan Leuweung Kolot kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dan mengidentifikasi pemborosan pada proses produksi Tahu Bandung serta
menentukan strategi perbaikan sistemnya. Analisis penyebab green waste
menggunakan metode Diagram Ishikawa. Hasil identifikasi green waste
menggunakan peta current state GVSM, lead time pabrik X, Y, dan Z secara berurut
adalah 469 menit, 664 menit dan 688 menit. Total energi yang dikonsumsi pabrik
X, Y dan Z masing-masing 1.22 kWh, 1.24 kWh dan 1.72 kWh sedangkan total
emisi yang dihasilkan oleh pabrik X, Y dan Z adalah masing-masing 5263
kgCO2/hari, 75.58kgCO2/hari dan 3150 kgCO2/hari. Penggunaan air masingmasing
pabrik X, Y dan Z adalah 143 Liter, 120 Liter dan 119 Liter. Dari hasil
analisis peta GVSM dapat diidentifikasi bahwa proses yang menghasilkan green
waste terbesar adalah proses pemasakan karena menghasilkan emisi yang paling
besar serta penggunaan air yang seringkali melebihi dari yang seharusnya karena
kurang disiplinnya operator. Analisis sistem produksi menunjukkan bahwa green
waste disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tidak adanya proses pengolahan
limbah dan beberapa proses mengalami delay. Faktor lainya adalah pekerja yang
kurang disiplin. Selain itu dari segi alat tidak adanya alat bantu ukur penggunaan
air dan suhu, serta kapasitas mesin kurang besar juga teknologi mesin produksi yang
masih sederhana sehingga membutuhkan energi dan menghasilkan emisi yang
besar. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan adalah penggunaan timer pada
proses produksi, menerapkan sistem steam dan mengganti bahan bakar kayu dengan
gas LPG, serta menambahkan proses penunjang untuk pengolahan limbah produksi
tahu.