Show simple item record

dc.contributor.advisorFaridah, Didah Nur
dc.contributor.advisorSitanggang, Azis Boing
dc.contributor.authorIsharyadi, Febrian
dc.date.accessioned2020-01-02T07:03:22Z
dc.date.available2020-01-02T07:03:22Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100735
dc.description.abstractCrude Palm Oil (CPO) merupakan minyak nabati yang dihasilkan dari tanaman buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq, Arecaceae). Penggunaan CPO yang beragam sebagai bahan baku pangan ataupun non pangan berimplikasi pada kebutuhan CPO yang meningkat. CPO merupakan komoditi strategis bagi Indonesia khususnya untuk ekspor. Namun ekspor CPO masih memiliki kendala khususnya ke negara-negara Eropa sebagai salah satu pasar potensial. Kendala tersebut berupa penolakan CPO Indonesia oleh negara-negara Eropa tersebut. Salah satu faktor penyebab adalah adanya kontaminan dalam minyak sawit, diantaranya 3-MCPDE dan GE yang bersifat potensial karsinogenik. Kontaminan tersebut dapat terbentuk karena adanya prekursor yang salah satunya adalah diasilgliserol (DAG). Pembentukan DAG didukung oleh karakteristik fisikokimia lain pada CPO. Lokasi perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan variasi dari metode pemrosesan akan menyebabkan keberagaman dari karakteristik fisikokimia. Tujuan penelitian ini untuk melakukan karakterisasi fisikokimia dari CPO (fraksi asilgliserol, asam lemak bebas (ALB), kadar air, deterioration of bleachability index (DOBI) dan total karoten) yang diproduksi di daerah Sumatra dan non Sumatra (Kalimantan dan Sulawesi) sebagai daerah yang mempunyai nilai produksi CPO tertinggi. Selain itu dilakukan pula verifikasi metode uji densitas CPO berdasarkan metode ISO 6883:2017 untuk memperoleh metode yang sudah terverifikasi sehingga dapat menjamin keabsahan hasil pengukurannya. Penelitian ini terbagi menjadi empat tahapan diantaranya tahap (1) penentuan jumlah dan lokasi pabrik kelapa sawit (PKS), tahap (2) pengambilan sampel CPO, tahap (3) verifikasi metode uji densitas, dan tahap (4) karakterisasi fisikokimia CPO. Penentuan lokasi dan jumlah sampel PKS ditentukan secara stratified purposive sampling dengan memperhatikan produksi CPO, jumlah PKS tiap propinsi, lokasi dan ketersediaan akses untuk melakukan pengambilan sampel. Jumlah PKS yang menjadi sampel pada masing-masing daerah adalah Sumatra (n = 19 PKS) dan non Sumatra (Kalimantan (n = 11 PKS), Sulawesi (n = 1 PKS)). Pada masing-masing PKS diambil sebanyak dua buah sampel pada storage tank yang berbeda dan dilakukan sebanyak dua kali ulangan pada masingmasing storage tank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode uji densitas untuk sampel CPO berdasarkan ISO 6883:2017 telah terverifikasi dengan nilai akurasi dan presisi yang baik. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa karakterisasi fisikokimia CPO di daerah Sumatra dan non Sumatra sangat bervariasi. Kesesuaian karakteristik fisikokimia di daerah Sumatra dan non Sumatra terhadap standar yang berlaku secara nasional dan internasional adalah sebagai berikut : untuk kadar ALB kesesuaian terhadap standar SNI dan Malaysia adalah 77.42%, kedua standar tersebut mempersyaratkan nilai yang sama yaitu maksimal 5.0%. Untuk kadar air kesesuaian terhadap standar SNI, Malaysia standard, dan Codex secara berturut-turut adalah 96.77%, 77.42%, dan 54.84%, masing-masing standar tersebut mempersyaratkan spesifikasi kadar air pada CPO secara berturut-turut adalah 0.50%, 0.25%, dan 0.20%. Nilai DOBI hanya dipersyaratkan oleh Malaysia standard dengan spesifikasi nilai DOBI minimal 2.3 dan pada CPO yang diamati sebesar 72.58% sampel telah memenuhi spesifikasi. Untuk total karoten kesesuaian terhadap Malaysia standard dan Codex secara berturut-turut adalah 59.68% dan 43.55%, masing-masing standar tersebut mempersyaratkan spesifikasi total karoten pada CPO secara berturut-turut adalah 474 – 689 mg/kg dan 500 – 2000 mg/kg. Kadar asam lemak bebas, kadar air, DOBI, dan total karoten pada beberapa CPO di daerah Sumatra dan non Sumatra telah memenuhi persyaratan SNI, Malaysia standard, dan Codex. Namun, tidak ditemukan karakteristik fisikokimia CPO yang dipersyaratkan dapat terpenuhi oleh semua CPO yang diamati sehingga diperlukan penyusunan pedoman sistem produksi dan manajemen pengolahan CPO. Kadar DAG pada CPO di daerah Sumatra dan non Sumatra cukup tinggi dengan rata-rata 6.73% (3.18 – 13.64%). Oleh karena itu diperlukan mitigasi lebih lanjut potensi penurunan DAG sebagai prekursor pembentukan 3-MCPDE dan GE pada CPO, sehingga diperoleh CPO yang berkualitas dan berdaya saing di pasar internasional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFood scienceid
dc.subject.ddcCrude palm oilid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKarakterisasi Fisikokimia Crude Palm Oil (CPO) di Daerah Sumatra dan Non Sumatra.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCPOid
dc.subject.keyworddiasilgliserolid
dc.subject.keywordkarakterisasi fisikokimiaid
dc.subject.keywordMCPDEid
dc.subject.keywordGEid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record