dc.description.abstract | Sebagai wilayah pemukiman, Kota Bogor dengan laju pertambahan
penduduk yang terus meningkat berpotensi menghasilkan sampah yang tinggi.
sampah sebagai sumberdaya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat
dimanfaatkan Meningkatnya jumlah sampah domestik/rumah tangga yang
dihasilkan oleh masyarakat yang sebagian besar merupakan sampah organik dan
sistem pengelolaan sampah dengan prinsip kumpul-angkut-buang, mengakibatkan
tertumpuknya sampah di TPA dengan segala permasalahan. Masalah sampah juga
diperparah oleh paradigma sebagian besar masyarakat yang masih memandang
sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumberdaya yang
dapat dimanfaatkan. Paradigma baru memandang.
Salah satu upaya yang digunakan untuk meminimalkan dampak negatif
yang dapat ditimbulkan dari sampah organik domestik/rumah tangga adalah
mengolah sampah tersebut menjadi kompos. Pengomposan merupakan kegiatan
pengolahan sampah pada sumbernya yang dapat memberikan nilai tambah dan
keuntungan. Kegiatan tersebut melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat. Peran pemerintah adalah mengkondisikan utuk memicu masyarakat
dan dunia usaha agar dapat berperan serta dalam mengolah sampah menjadi
kompos melalui berbagai perangkat kebijakan.
Banyak pihak yang memproduksi kompos yang berasal dari sampah, salah
satunya adalah Rumah Kompos Griya Melati. Tujuan utama dari produksi
kompos ialah untuk mengurangi jumlah volume sampah organik. Selain itu,
kompos juga dapat digunakan untuk kepentingan pemakaian di lingkungan
sendiri, dijual atau dipasarkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola operasional
pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Rumah Kompos Griya Melati;
menganalisis besarnya nilai tambah dan keuntungan yang dihasilkan dari
pengolahan sampah padat organik menjadi pupuk kompos; dan mengkaji
perangkat kebijakan pemerintah untuk mendukung keberlangsungan usaha
pengelolaan sampah melalui pengomposan sampah organik. Metode yang dipakai
adalah analisis deskriptif dan analisis nilai tambah Metode Hayami.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pola operasional pengelolaan
sampah yang dilakukan Rumah Kompos di Perumahan Griya Melati secara umum
telah sesuai dengan standar tata cara pengelolaan sampah di pemukiman. Namun,
masih memiliki kekurangan dalam hal pewadahan sampah untuk memisahkan
sampah di rumah tangga. Proses pembuatan kompos yang dilaksanakan oleh
Rumah Kompos Griya Melati tergolong ramah lingkungan sehinga tidak
menimbulkan protes dari warga sekitar Rumah Kompos Griya Melati. Pengolahan
sampah Organik menjadi Pupuk Kompos yang dilaksanakan oleh Rumah Kompos
Griya Melati memberikan nilai tambah yang tinggi yaitu 95,08% atau sebesar Rp
499,17 per kg bahan baku dan memberikan keuntungan sebesar 83,03% atau
435,89 per kg bahan baku yang diolah. Perangkat kebijakan pemerintah dalam
mendukung keberlangsungan usaha pengelolaan sampah antara lain dalam bentuk
iv
peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan sampah dan bentuk
program nyata. Program yang mendukung keberlanjutan usaha pengomposan
antara lain berupa subsidi kompos, bantuan teknis, pembinaan dan pelatihan dari
pemerintah. Adapun bentuk dukungan pemerintah yang telah didapatkan dari
Pemerintah Daerah Kota Bogor antara lain berupa pemberian bantuan alat-alat
kompos seperti alat pengayak, mesin pencacah sampah, dan motor bak. | id |